Selasa, 21 Juni 2016

Stolen Songbird (Negeri Troll yang Hilang) by Daniele L. Jensen

source: goodreads

Judul: Stolen Songbird (Negeri Troll yang Hilang)
Pengarang: Danielle L. Jensen
ISBN 9781908844965
Harga: IDR 86.500
Penerbit: Fantasious
Jumlah Halaman: 491
Rating: 4/5
Apa kau bisa terbang my lord? tanyaku. "Bisakah sihrmu membawamu ke langit?"
"Tidak", jawabnya, dan aku bersumpah mendengar penyesalan didalamnya. "Sihir kami bsa melakukan banyak hal hebat, kecuali itu"
(Cécile, pg.73)

***
Cécile de Troyes, artis opera Trianon yang memiliki suara merdu mengira ia akan berada di panggung-panggung opera seperti ibunya yang seorang artis opera. Ia tidak menyangka jika suatu hari dia diculik dan dijual. Cécile di bawa ke kota yang terkubur di bawah reruntuhan gunung yang dihuni oleh para troll dan kota yang sangat minim cahaya.

Bangsa Trollus mengira kutukan mereka akan dipatahkan oleh Cécile. Kutukan itu akan membawa Trollus keluar dari bawah reruntuhan gunung dan bangsa troll dapat menikmati cahaya. Salah satu syarat untuk mematahkan kutukan Cécile harus menikah dan terikat oleh pangeran troll, Tristan. Cécile yang sering mendengar bangsa Troll buruk rupa sangat takut menikah dengan monster bermata satu atau memiliki tubuh aneh. Namun Tristan bukan seperti dalam mitos-mitos yang beredar walaupun beberapa Troll mirip seperti gambaran mitos.

Pangeran Tristan tinggi dan ramping. Matanya berwarna perak dengan kilau intelektualitas yang tajam. Dia tak mungkin jauh lebih tua dariku-itupun kalau bangsa troll menua dengan cara seperti manusia. Pakainnya rapi tanpa cela, mantel hitam dengan rompi dan kemeja linen yang halus di bawahnya. Celana hitamnya diselipkan ke sepatu bot berkuda yang juga htam, yang aku ragu pernah dipakainya untuk menunggang kuda.
Dia juga memiliki wajah paling mulus dibanding pemuda manapun yang pernah kulihat. Rambutnya hitam legam, tulang pipi dan rahangnya terpahat tegas, dan bibirnya penuh namun tanpa senyum. Dia mirip Pangeran Menawan dalam dongeng, kecuali satu hal: Pangeran Menawan adalah manusia, sementara pemuda yang di depan ku bukan. Kulitnya pucat terlalu sempurna, gerakannya terlalu luwes dan terkendali. Kulitku meremang melihat kejanggalan itu pada dirinya.
(Cécile pg. 48)

Cécile pikir menikah dengan Tristan sudah cukup baginya, namun ternyata ada banyak sekali rahasia-rahasia yang terselubung pada diri Tristan dan Trollus yang membuat Cécile penasaran.
***
Menarik! Baru kali ini troll digambarkan rupawan seperti bangsa elf dan penyihir. Mungkin kita sering membaca dan melihat dalam karya fiksi ataupun dalam film jika troll adalah bangsa bodoh, tidak punya otak atau yah dungu, dan buruk rupa (meskipun sebagian troll dalam cerita ini digambarkan buruk rupa). Buku ini memberi warna persepsi yang berbeda mengenai troll yang dikutuk oleh penyhir. Walaupun saya sendiri sulit menghilangkan bayangan bangsa troll yang dungu dan buruk rupa. Tapi patut diacungi jempol untuk cerita ini. Namun, sayangnya kadang terjemahan dalam Bahasa Indonesia sedikit membingungkan. Beberapa part harus dibaca berulang kali agar dapat dipahami.
***
Best wishes,
Ria Dhea