Sabtu, 30 Juli 2016

The Lady in Red by Arleen A.

Nana Betty tahu sesungguhnya. Ia orang tertua disana. Nana Betty mengenggam liontin berbentuk hati pada dadanya. “Robert, apa yang harus aku lakukan?” tanyanya dalam hati.
pg.87
source:goodreads

Judul: The Lady in Red
Pengarang: Arleen A.
ISBN9786020327129
Harga: IDR 80000
Penerbit: Gramedia
Jumlah Halaman: 360
Rating: 3/5
Genre: Romance

Oke, sebetulnya saya tdak terlalu menyukai novel bergenre romatis. Seperti biasa saya tertarik dengan judul dan cover bukunya yang unik. Pertama saya pikir ini adalah novel terjemahan. Namun, penulisnya orang Indonesia sendiri. Patut saya acungi jempol. Setting-nya sangat mendetail dan sangat menarik. Waktu kejadian dalam novel ini adalah maju mundur dan itu menjelaskan asal usul kejadian yang dialami oleh tokoh dalam cerita.

Dimulai pada tahun 1920 hingga tahun 1955, ketika Betty Liu mendapatkan beasiswa di Redwood private School dan orang tua serta guru dan temannya sangat mendukung agar Betty bersekolah di sana. Reputasi Redwood Private School sebagai sekolah swasta terkenal sangat bagus. Namun, sebenarnya Betty tidak menyukainya. Siswa siswi di sekolah itu mengganggap seorang yang mendapatkan beasiswa adalah sesuatu yang menjijikan karena Redwood menurut mereka adalah sekolah khusus untuk orang-orang kaya dan terhormat. Orangtua Betty datang dari Tiongkok yang menjadi pekerja kontrak disana, namun orangtuanya memutuskan menetap di Amerika.

Robert Wotton dipaksa oleh orang tuanya untuk bersekolah di Redwood Private School. Orangtua Robert adalah pemilik Wotton Diary Farm, dan memang sepantasnya Robert bersekolah di Redwood, karena nantinya Robert adalah pewaris mereka. Menurut Robert sekolah dimanapun sama baiknya. Ia tidak menyukai teman-teman sekelasnya yang tukang pamer. Hingga pada suatu hari ia menatap gadis dengan rambut sangat hitam dan lurus lalu berkulit seperti susu. Jantung Robert berdesir ketika pemilik rambut hitam itu melewatinya.

2003-2012, Menceritakan kehidupan Rhonda yang gemuk dan tahu bahwa ia naksir berat dengan Greg namun ia tidak menyadarinya. Dan, Greg entah sejak kapan mencintai Rhonda. Munkin sejak lahir Greg menyukai gadis itu dan tidak pernah menggap Rhonda gemuk (baguslah tidak seperti trend jaman sekarang. Trend lidi-lidian -_-)

Mulanya saya menyangka novel ini merupakan novel terjemahan hingga akhirnya saya menemukan benang merah pada tengah-tengah bab dan menebak apa yang terjadi selanjutnya. Saya sudah menduga endingnya akan seperti yang saya pikirkan. Asli khas novel Indonesia yang bergenre romantisme yang akhirnya endingnya akan seperti ini.

Namun, dibagian tengah cerita saya terenyuh membaca bagian Greg yang memberi kata-kata terakhir pada Henry sahabat sejak kecil yang juga kakak Rhonda. Terus terang saya sangat sedih. Greg amat menyayangi Henry seperti kakaknya dan Henry adalah sahabatnya sejak kecil.

Best wishes,
Ria Dhea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar