Minggu, 31 Desember 2017

Jalan-Jalan Seputar Tallinn, Estonia [Part 1]

Kalau dibanding negara tetangga Estonia seperti Finlandia, bisa dibilang akomodasi di Estonia murah. Karena saya pernah tinggal sementara di Estonia tepatnya di Tallinn, saya akan menceritakan beberapa tempat yang saya kunjungi. Saya sedikit menyesal karena saya kurang mengambil banyak foto ketika saya mengunjungi beberapa tempat di Tallinn. Saya tipikal mahasiswa kupu-kupu. Kuliah pulang kuliah pulang hehehehe. Selain itu ketika saya tidak memahami satu mata kuliah saya akan belajar dan mengurung diri di perpustakaan atau di dorm hahahaha. Itulah yang membuat saya sangat menyesal kenapa saya tidak menghabiskan banyak waktu jalan-jalan di Tallinn, yang super cantik. Kok jadi curhat ya 😆

Berutungnya saya punya beberapa teman yang terkadang hampir setiap weekend mengajak saya berkeliling kota (terkadang saya menolak 😭, gara-gara teralu serius mengerjakan tugas). Kunjungan pertama bersama teman-teman saya yaitu di Pääsküla rabarada atau yang dikenal dengan Paaskula Bog.
Pääsküla rabarada merupakan obyek wisata hutan. Kita dapat menemukan dan memetik blueberry disini. Saya baru pertama kali merasakan blueberry. Tau sendiri lah di Indonesia kan kagak ada buah-buahan kek ginian. Saya sih penyuka buah asam, jadi saya sukaaaa sekali! (panganan opo sih de yang gak mok senengi) Ketagihan malah hehehehe. Hutannya pun juga terawat dengan baik bahkan bersih! Jauh dari kata sampah. Kalau pergi ke Pääsküla rabarada sebaiknya ketika Summer dimana cuacanya cocok karena lebih hangat dibanding kalau pergi pas Auntumn atau Winter.

ini adalah jalan setapak di Pääsküla rabarada

kita gak perlu kuatir tersesat karena di pintu masuk Pääsküla rabarada ada peta 

Blueberry

Hewaan yang ada di danau Pääsküla rabarada, so hati-hati je

Danau Pääsküla rabarada

Saya juga mengunjungi pasar tradisional di Tallinn. Sayangnya saya tidak sempat mengambil foto. Karena pasarnya terlalu ramain. Sehingga saya hanya mengambil foto taman di dekat pasar. Tepat saat itu di taman ada sebuah festival gereja. Banyak orang-orang yang berdansa. Bahkan kakek-kakek dan nenek-nenek pun ikut berdansa. Tidak mnegherankan orang Estonia mulai dari kecil sampai tua suka menari.






Tourist landmark-nya adalah kota tua Tallinn atau saya menyebutnya Old Town Tallinn. Menurut saya paling bagus Old Town dikunjungi bulan Desember. Karena pada bulan Desember atribut-atribut natal banyak dipasang hampir di semua toko. Paling bagus pas malem hari, karena ada night market dan lampu-lampunya cantik. Saya beberapa kali mampir ke Old Town entah itu sendiri maupun dengan teman saya. Di tengah-tengah Old Town ada kedai yang menjual pancake enak dan murah 3€-4€ dan itu bisa untuk berdua. Kalau makan sendiri kelenger, seperti saya dulu karena lapar banget saya yakin menghabiskan sepiring besar pancake jumbo. Ternyata salah, akhirnya saya hanya makan separo karena kekenyangan. Sayang sekali, ketika saya mengunjungi dengan teman saya sekitar bulan Februari kalau tidak Maret 2015 tokonya sepertinya pindah. Dan saya tidak tahu alamat yang baru.

Nah, kalau ini Old Town Tallinn


Landmark yang ngehits di Tallinn



Beberapa spot di Old Town foto telah saya lampirkan di artikel saya sebelumnya. Klik saja Label Travelling hehehehehe. Kebetulan dorm saya dulu sekitar 5 menit dengan jalan kaki untuk sampai ke Old Town. Karena saya pemalas saya sering naik trolley menuju Old Town 😁😁 (jangan ditiru).

Saya punya pengalaman lucu dengan teman saya. Waktu itu Aurora Borealis akan terlihat di sekitar Tallinn. Seneng dong yaaa, soanya ke Lapland, Finlad butuh beratus-ratus euro. Nah, saya dan teman saya seharian ngecek radar dong ya. Kita memutuskan melihat Aurora. Malamnya, kita akan mencegat Aurora di pelabuhan, karena akan kelihatan kalau kita lihatnya disana.
3 jam sudah kita menunggu si Aurora dan di radar Aurora itu lagi kencang-kencangnya. Gara-gara mendung kita kagak bisa lihat! Seharusnya kita bisa lihat dengan jelas. Alhasil, kita ulang dengan tangan hampa. Padahal teman saya sudah siap-siap bawa kamera. Siap jeperet dah. Akhirnya kita memutuskan pulang karena udara makin dingin. FYI, waktu itu lagi Winter. Esoknya saya masuk angin, baru sekali dalam hidup saya merasakan masuk angin. Ternyata enggak enak bangets hahahaha.



 Tempat dimana saya melihat Aurora



***
Kemudiam tempat yang patut dikunjungi lagi yaitu Estonian Maritime Museum. Seperti di museum-museum lain yang pernah saya kunjungi, disini pengunjung juga dilarang mengambil beberapa foto. Namun, di arena tertentu seperti arena permainan dipersilahkan mengambil foto.

 Di Estonian Maritime Museum beberapa tempat dalam kondisi underconstruction

Setelah kami dari Estonian Maritime Museum kami menuju pantai Pirita yang letaknya tidak jauh dari Estonian Maritime Museum. Saat itu kami pergi ketika musim gugur, jadi banyak pohon yang daunnya menguning cantik!

 Pantai Pirita



Gereja di dekat Pantai Pirita

Tunggu kelanjutan "Jalan-jalan di Tallinn, part 2"

***
With love,
Ria Dhea






Tidak ada komentar:

Posting Komentar