Senin, 17 Desember 2018

Tanah Surga

...
Orang bilang tanah Kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi jadi tanaman

Koes Plus-Kolam Susu


Sepenggal lirik lagu lawas menemani perjalanan kereta api dari Surabaya menuju Malang. Ketika saya melihat hamparan padi yang luas saya teringat perjalanan-perjalanan saya di beberapa negara. Saya tidak menyesal terlahir dan hidup sebagai orang Indonesia. Disini adalah tempat dimana dulu diperebutkan oleh penjajah (mungkin saat ini juga) saking kayanya. Hasil laut, hasil kebun, hasil pertanian, emas, batu baru, minyak bumi  melimpah ruah. Hanya perlu pengolahan yang tepat dan SDM yang tidak hanya memikirkan urusan perut.

Saya pikir dulu ketika saya pergi 10 bulan dari Indonesia, saya tidak akan merindukan negara saya. Saya lelah dengan segala macam cerut marut politik yang ada di negara saya. Urusan pengangguran yang tidak ada habisnya, urusan transportasi yang making lama semakin bikin badmood, apalagi sekarang banyak yang berdebat mengenai perbedaan suku, rasa, agama bla bla bla. Bikin emosi. Namun, semua itu salah, Marimar. 1 bulan saya tinggal di negara orang bikin saya super sensitif. Ketika saya mendengarkan lagu Indonesia Raya saya bisa nangis 😂.


...
Ku lihat ibu pertiwi sedang bersusah hati
Air matanya berlinang 
Mas intanmu terkenang

Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan berdoa

Ismail Marzuki-Ibu Pertiwi
...

Lagu itulah yang bikin saya nangis kejer. Ini bukan karangan. Ini benar-benar sesuatu yang saya alami. Selama 24 tahun, saya hidup di Indonesia yang orang-orangnya selalu tersenyum ramah disana benar-benar berbeda. Kalau di Indonesia kita hidup saling menggantungkan disini berbeda. Umumnya, kita dituntut mandiri. Kalau kita benar-benar mentok baru kita meminta orang yang tepat untuk membantu kita. Pokoknya selama 10 bulan itu ketika saya mendengar lagu tentang Indonesia rasanya kangen dan sedih jadi satu.

Selama itu juga saya yang tidak pernah merasakan what winter is? Saya untuk pertama kalinya mengalaminya. Orang-orang Eropa lebih terburu-buru dan jarang senyum. Mereka ingin cepat-cepat sampai ke tempat tujuan. Ingin segera menghatkan diri. Tidak salah sih, apalagi pas tidak turun salju cuma angin musim dingin, beuh dingginnya minta ampun sis. Berbeda dengan di Indonesia yang selalu hangat begitupula orang-orangnya.

Yang saya syukuri adalah saya lahir dan tinggal di negara yang kata orang adalah Tanah Surga. Kaya akan alam, hasil laut melimpah ruah, hasil pertanian, hasil tambang. Apalagi yang kurang?! Begitu hebatnya Tuhan menciptakan negara saya ini, Indonesia.

Ria Dhea,


Kamis, 06 Desember 2018

Sehari di Šiauliai, Lithuania (Lithuania Trip Part 1)


Pernah mendengar nama negara Lithuania?!
Oke kali ini saya akan membahas perjalanan saya 3 hari 2 malam di Lithuania. Pertama, saya akan membahas perjalanan saya di Cross Hill Šiauliai, Lithuania. Lengkap mulai dari tempat menginap sampai menuju ke Cross Hill dan saya merasakan seperti sedang syuting film thriller 😅.




Saya bersama partner saya yang lain, Mbak Dyan. Kali ini kami melakukan trip di akhir musim semi menuju summer, iya jadi lumayan panas. Kami memutuskan pergi ke Lithuania, karena Mbak Dyan juga belum pernah kesana. Kami berangkat dari Tallinna busjam menuju ke Lithuania by bus. Bus pun saya bilang cukup murah. Pada waktu itu usia saya masih 25 tahun, dan masih terhitung sebagai pelajar hehehehehe. Jadi, ada diskon dong. Betapa istimewanya seorang pelajar di Eropa ituuuhh. Kami berencana dari Tallinn langsung menuju ke Šiauliai, atas rekomendasi teman kami. Daerah situ wajib untu dikunjungi. Tidak ada bus yang menuju langsung ke Šiauliai, jadi kita harus lewat Riga, Latvia by bus.
Harga dari Tallinn ke Riga umum adalah 14.40 Euro kemudian Riga ke Šiauliai juga sama 14.40 total 28.80 Euro.
Sedangkan pelajar (maksimum usia 26 tahun) mendapat potongan seharga 11.58 Euro dari Tallinn ke Riga kemudian Riga ke Šiauliai juga 11.58. Totalnya 23.16 Euro. Kami naik bus Lux (merek armadanya hehehehe).

Dari Tallinn ke Riga membutuhkan waktu 4.5 jam perjalanan, kami berangkat pukul 16.00 dari Tallin dan sampai Riga sekitar pukul 20.25. Kemudian dari Riga ke Šiauliai jam 21.30 berangkat sampai jam 23.55. Bisa dibilang perjalan menuju Šiauliai sedikit horror. Kendaraan yang kita pakai berupa minivan dan melewati jalanan yang banyak sawahnya dan itu gelap. Sampai saya si tukang tidur kemanapun dan dimanapun dan dalam kondisi apapun merasa tidak nyaman, gak ngantuk sama sekali. Takut aja. Imajinasi langsung macam-macam. Pokoknya creepy banget!


Kami memesan penginapan di Youth Hostel. Pertimbangan kami soal harga dan kedekatan dengan lokasi bus. Lokasi hostelnya ini memang dekat sekali dengan Old Town dan deket dengan terminal bis. Harganya juga sangat amat terjangkau. Mereka menyediakan beberapa ruangan twin, triple, quad, lux. Kami memesan ruangan tipe twin, kalau untuk 2 orang saja dikenakan 13 Euro per malam. Tapi kalau ditempati 1 orang dikenakan biaya 20 Euro.
Kami sampai di Hostel seitar pukul 00.00 waktu setempat. Tidak sulit mencari hostel ini, karena tempatnya jalan sekitar 1 menit dari pemberhentian bus. Kami ingin segera istirahat di Hostel. Di kota Šiauliai, berbeda dengan kota-kota besar di Eropa yang pernah saya datangi. Kota ini seperti kota mati, benar-benar sepi bahkan orang mabuk tengah malam pun tidak saya temui. Kami mengetuk pintu hostel. Datanglah wanita tua kurus dan ramah. Namun, tampak sedikit horor (mungkin juga karena efek perjalanan kami). Ibu yang membukakan pintu hostel seperti wanita yang ada di film-film thriller 😅 Kami langsung diantar ke kamar yang kami pesan, sebeumnya kami telah memberitahu pihak hostel jika kami akan check-in tengah malam. Hostelnya pun juga sangat sepi. Setelah tiba di kamar kami, kasurnya pun juga sangat sederhana. Dengan seprei kotak-kotak. Waktu kami tidur ternyata kasurnya sangat empuk sampai saya tertidur pulas wkakakaka. Karena kamar mandinya adalah shared room, kami harus tetap bangun pagi, selain untuk sholat dan mandi, takutnya kita tidak bisa mandi leluasa karena aktivitas para bule hehehehehe. Pun kamar mandinya juga agak ngeri. Sayangnya saya tidak mengambil foto, karena saya tidak terbiasa mandi dengan membawa ponsel.

Paginya, kami mencari sarapan di sekitar hostel, karena tidak ada sarapan yang disediakan di hostelnya. Kami menemukan supermarket didekat terminat. Lebih tepatnya jadi satu dengan terminal bus. Karena pada saat ini masih terlalu pagi, supermarketnya belum buka. Jadi, sambil menunggu buka kami jalan-jalan dulu di Old Town Šiauliai. Mungkin karena terlalu kecil dan kami tidak paham sejarah Old Town nya kami merasa bosan. Lebih tepatnya Old Town nya membosankan hehehehe. Belum ada 1 jam kami memutuskan menunggu saja di supermarket. Selain itu kami juga tidak tahu jam berapa bus menuju Cross Hill.
 



Sekitar pukul 07.30 an pagi ada restoran yang sudah buka. Kami membeli sarapan roti dan susu sambil mencari informasi jam berapa bis menuu Cross Hill. Di time table kedatangan bus pun cukup membingungkan. Mau tanya orang mereka tidak dapat berbicara dengan Bahasa Inggris. Kebanyakan yang saya temui mereka berusia lanjut. Akhirnya ada seseorang yang dapat sedikit berbicara Bahasa Inggris dan menunjuukan jika bis menuju Cross Hill akan datang sebentar lagi, dan menunjukkan dimana line bis tersebut.



Bis pun datang sekitar pukul 09.00 pagi. Kami saling meyakinkan kalau itu adalah bis yang benar-benar kami naiki. Karena bentuk bisnya yang menurut kami sudah tidak layak. Mirip seperti kopaja hehehehe. Lalu, betapa kami terkejutnya harga tiket menuju Cross Hill hanya 0,28 Euro wkakakakaka. Ini bus apa becak. Sungguh murah meriah. Dari terminal menuju Cross Hill pun lumayan jauh sekitar 45 menit. Kami terkedjoet lagi bisnya pun dilengkapi dengan Wi-Fi. Bukan sekedar Wi-Fi biasa, kecepatannya tingkat dewa. Sampai saya bisa streaming YouTube selama perjalanan. Memang yaaa jangan menilai sesuatu dari covernya saja 😝.


Setelah 45 menit perjalanan yang menurut kami cukup menghebohkan, sampailah kami ke Cross Hill. Perjalanan ke Cross Hill tidak semudah itu, Ferguso! Menuju Cross Hill pun dari bus stop harus berjalan sekitar 10-15 menit. Melewati pertanian gandum. Saya tidak bisa membayangkan kesana malam hari 😹. So creepy! Sampailah kita ke Cross Hill!!!






Kenapa kami memilih Cross Hill?! Pertama, kata orang tempat ini wajib dikunjungi ketika berkunjung ke Lithuania. Kedua, Cross Hill sendiri merupakan simbol perdamaian ketika terjadi perang ketika Lithuania masih bergabung dengan Uni Soviet. Korban-korban perang yang berguguran banyak yang dimakamkan disini sebagai pahlawan perang. Di tempat inilah orang-orang dapat membuat salib sesuai dengan keinginan mereka. Jadi di tempat ini ada beberapa orang yang menancapkan salib. Banyak juga turis dari Jepang, Korea Selatan, Amerika dan beberapa negara  menancapkan salib di tempat ini. Kebanyakan salib yang saya baca adalah mengenang orang-orang yang mereka cintai dan telah meninggal. Pemandangan disini ya hanya Cross Hill saja tidak aawisata lain hehehehe. Kalau kalian penyuka sejarah worth it lah. Tapi yang kurang menyukai, skip aja. Selain menuju kesininya itu lumayan menguras tenaga, karena transportasinya kurang memadai. Dalam artian pilian transportasi umumnya hanya terbatas.

   

Setelah puas kami mengelilingi Cross Hill, kami kembali lagi ke bus stop. Lumayan lama sih nunggu bisnya, karena bisnya setiap 45 menit sekali hehehe. Kami kembali ke hostel temat kita menginap untuk mengambil tas kami. Sebelumnya kami sudah check out, dan memitipkan barang-barang kami hostel. Kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Vilnius, ibukota Lithuania dengan memakai bis lagi.



Saya akan melanjutkan perjalanan kami menuju Vilnius.

to be continue...

Best regards,
Ria Dhea



Jumat, 30 November 2018

Tips Sehari di Berlin, Jerman

Sebelumnya, saya berjanji akan memposting artikel mengenai tips seharian di Berlin.



Penginapan

  1. Kalau dulu saya memakai jasa Hostelworld untuk memesan penginapan, sekarang ini banyak sekali aplikasi yang menyediakan booking tempat menginap dan tidak memerlukan kartu kredit serta free biaya pembatalan. Seperti, booking.com, traveloka, Skyscanner, pegi-pegi. Namun, jika kalian punya kartu kredit pakailah Agoda atau Hostelworld. Karena harganya tentu saja lebih murah.
  2. Pilihlah, penginapan yang letaknya tidak terlalu jauh dengan obyek wisata. Walaupun harganya pasti lebih Mahal, namun tidak jauh berbeda kok. Karena, kalau tempatnya dekat Kita tidak memerlukan uang transport. Ingat, Berlin itu lumayan mahal.
Transport
Di Berlin ada beberapa transportation diantara ya bis umum dan kereta. Transporrasinya pun dibagi menjadi beberapa rute. Harganya pun disesuaikan dengan rutenya. Silahkan baca Link ini, karena saya pada waktu itu tempat hostel dan obyek wisata yang saya datangi jaraknya tidak terlalu jauh.
Belilah tiket jika kalian benar-benar membutuhkan. Kerena harganya lebih murah dibandingkan kalau kalian membeli one-day tiket. Percayalah, sesungguhnya selfie itu memakan banyak waktu. Kalian, akan membuang-buang uang jika membeli one-day tiket.
Namun jika kalian lebih dari sehari bolehlah beli one-day tiket. Lumayan murah. Apalagi kalau pas capek.

Makan
Beli sandwich vegetarian saja ya. Karena, disekitar sana banyak toko roti yang jual. Apalagi bagi yang Muslim. Waktu itu saya sedikit kesulitan mencari makanan halal disana. Saya kurang tahu untuk saat ini. Mungkin lebih banyak yang jualan ya. Saya biasanya mampir ke KFC atau McDonald's jika merasa lapar. Biasanya saya memesan burger fish atau kentang. Terkadang ayam, karena tidak ada pilihan lain.

Obyek wisata
  1. Old Town Berlin memuat banyak sekali tempat bersejarah. Jika kalian hanya punya waktu sehari, ikut saja free walking tour. Anyway, Old Town Berlin itu gede banget lho jadi sehari kalian akan puas disana hehehehe. Pokoknya Old Town Berlin wajib dikunjungi. Kalau kalian belum berfoto di Bradensburg gate, kalian belum ke Jerman. Karena gate tersebut adalah simbol perdamaian Jerman. 
  2. Beberapa tempat free entrance. Namun, banyak juga yang bayar. Kalau kalian merasa worth it untuk mengeluarkan uang silahkan. Saya menyarankan masuk ke museum sejarah. Seperti musium Anne Frank atau musium Nazi. 
  3. Silahlan cek juga di Tripadvisor ya. Kalau saya sehalian di Old Town sudah cukup banyak yang didapat hehehehe. Karena yaaa.... sehari aja belum cukup di Berlin wkakakakaka

Best regards,
Ria Dhea

Rabu, 28 November 2018

One Day Trip in Berlin-Sehari Jalan-Jalan di Berlin

Helowww,

Lama sudah yaa saya tidak pernah mengisi blog saya. Terakhir bulan Oktober lalu. Saya harus mengumpulkan niat untuk sekedar menulis blog. Kerjaan menumpuk bikin soal ujian, koreksi, bikin materi, dan harus revisi beberapa artikel dan proyek buku. Yah kalau bicara tentang pekerjaan tidak akan ada habisnya ya gaes 😓.



Oke kali ini saya akan membahas mengenai trip saya di Berlin. Walaupun sedikit terlambat, tapi saya suka mengenang perjalanan saya di Berlin apalagi waktu itu menjelang akhir musim dingin. Dinginnya ini Subhanallah, parah banget. Selain itu, sejak saya sekolah dasar, Jerman adalah list pertama negara yang harus saya kunjungi. Dulu waktu sekolah dasar, saya ngefans dengan tim sepak bola Jerman, der Panser. Terutama penyerang kebanggan Jerman bernomor punggung 11, Miroslav Klose. Saya masih ingat betul tahun 2002 ketika itu Jerman melawan Brazil di final World Cup yang diadakan di Jepang-Korsel mengalami kekalahan. Nangis dong saya waktu itu. Kaaan gak penting banget ya 😅. Sejak saat itu saya bilang kepada Bapak saya, "Pak pokoknya nanti mau ke Jerman ya Pak. Doakan ya Pak"
Bapak saya sih iye iye aja nangepin celotehan anaknya yang waktu itu kelas 6 SD.




Alhamdulillah,
Sungguh saya tidak menyangka sama sekali. Doa saya dikabulkan oleh Alaah SWT. Saya mengunjungi Jerman. Walaupun, saya hanya sempat mengunjungi Berlin itupun hanya sehari. Karena, waktu kami benar-benar ngepres. Kami harus menyelesaikan deadline kualiah dan liburan kami termasuk sangat singkat. Waktu itu, saya mengunjungi Berlin lewat Polandia, Warsaw dengan menggunakan Bus. Karena jarak Berlin dan Warsaw yang lumayan dekat. Saya pergi bersama partner in crime saya, Mbak Yuita.

Bus yang kami naiki yaitu Polskibus. Kenapa, kami memilih menggunakan bus? Jawabannya karena angkutan yang murah meriah bagi kami mahasiswa. Walaupun kami mendapatkan beasiswa yang lumayan, namun kami harus menghemat. Kebutuhan saat musim dingin itu sangat banyak. Untuk saya, karena saya sewa apertemen, ketika musim dingin harga sewa apartemen di tempat saya akan naik dua kali lipat dibanding saat musim panas dan musim semi. Itulah mengapa kami kudu menghemat. Balik lagi ke transportasi yang kami gunakan yes. Harga  tiket Polskibus untuk 1 orang adalah 90 Zloty (mata uang Polandia). Karena kami berdua totalnya 180 Zloty dan ada booking fee-nya yaitu 1 Zloty. 1 Zloty sekitar 3.000 IDR, jadi harga tiket per-orang sekitar 350.000 IDR. Murah khaaan. Enaknya ya kalau di Polandia tahun 2015 masih pakai Zloty which is lebih murah banget dibandingkan dengan Euro. Kami berangkat dari Warszawa, Dworzec Autobusowy Metro Młociny peron 1 ke Berlin ZOB, ZOB puku 23.00 dari Warsawa dan sampai ke Berlin pukul 08.30. So, kami tidur di Bus ya. Tujuan pertama kami adalah Hostel yang telah kami booking. Karena kami membawa bawaan yang cukup merepotkan.

Penginapan kami di Hostel Plus-Berlin per-orang 9 Euro/malam atau sekitar 150.000 IDR (kurs waktu itu sekitar 15.000++ IDR) dengan kamar tipe Dorm 4 bed. Saya booking via Hostel World. Anyway, untuk booking hostel via situs biasanya membutuhkan kartu kredit ya. Namun, biasanya juga bisa kartu debit mastercard atau visa digunakan. Saya pernah mencoba memakai kartu debit lokal Indonesia logonya mastercard declined. Kebetulan saat itu kartu debit saya support, mungkin karena kartu debit saya berasal dari Eropa United yaaa. Sebenarnya waktu itu kami kurang nyaman dengan Dorm 4 bed karena mixed dan lagi kami perempuan. Takutnya kalau mixed isinya ada yang cowok, tapi karena banyak yang penuh dan selain itu mahal sekali penginapan di Berlin kita Bismillah saja. Alhamdulillah, ternyata hanya kita berdua. Karena, sebelumnya ada pasangan yang menginap, namun mereka memutuskan pindah kamar. Betapa leganya kami 😂.

Setelah kami menaruh barang bawaan dan cuci muka, kami langsung ikut free walking trip. Biasanya, pihak hostel akan menawarkan untuk jasa ini. Jadi, sebenarnya free walking trip ini tidak benar-benar gratis karena pada akhirnya kita akan diminta seikhlasnya membayar jasa pemandu ini. Namun tour leadernya sangat mahir mereka akan memandu kita menuju spot terkenal terutama di Kota Berlin. Mereka bercerita tentang spot atau landmark yang dituju tentu saja mereka sangat fasih berbahasa Inggris. Nah, enaknya lagi mereka itu biasanya adalah local guide yang pasti sangat mengenal landmark. Kalau kalian menyukai penjelasan pemandunya, tidak ada salahnya kalian memberi tip seikhlasnya. Karena, saya penyuka sejarah, apalagi kalau pemandunya benar-benar pandai menjelaskan saya tidak ragu untuk memberi tip, namun jika saya tidak menyukai saya tidak akan memberikan tip (katakanlah alasan klasik mahasiswa 😝).

Kami hanya memiliki waktu terbatas di Berlin, jadi kami langsung memutuskan ikut free walking trip. Karena, kami menginap di Hostel Plus, Berlin, dimana tempat itu merupakan titik kumpul free walking trip sehingga kami berangkat bersama beberapa rombongan turis asing juga yang berasal dari Australia. Tour leader kami memang asli orang Jerman, sayangnya saya lupa waktu itu dia berasal darimana. Spot pertama yang kami datangi tentu saja Oldt town Berlin. Yah seperti kita ketahui, di kota tua seperti itu pasti banyak menyimpan cerita sejarah.


So, pasti kita tidak asing dengan NAZI yang pada Perang Dunia fahamnya dianut oleh sekelompok orang. Dan Jerman adalah tempat kelahiran NAZI. Pemandu kami menceritakan sejarah Brandenburg Gate. Gerbang ini adalah simbol perdamaian yang Friedich Wilhemm II. Namun, sayangnya sangat susah mencari spot foto terbaik, karena banyak sekali wisatawan yang berfoto di depan gerbang ini. Saya sangat menyarankan foto pada malam hari, lebih indah dengan cahaya lampu kuning. Bagus pokoknya.



Yang kedua kami pergi ke Gedung Parlemen. Kemudian kami ke Berlin Wall. Sayang sekali waktu itu ada beberapa renovasi begitu pula dengan beberapa spot bagu. Jadi, banyak tempat yang ditutupi dengan kain dan beberapa alat berat 😓. Kami sempat masuk sebentar di Deutscher Dom, lalu saya sempatkan foto setelah acara walking tour. Yang paling berkesan bagi saya adalah The Holocaust Memorial. Tempat ini merupakan bentuk penghormatan pemerintah Jerman, terhadap korban kekejaman Yahudi. Si pemandu mengatakan jika ketika datang kesini kita harus menghormati, dengan cara tidak menginjak-injak balok-balok, atau berdiri atau duduk sambil makan di atas balok tersebut. Karena, tempat tersebut dulunya banyak korban Holocaust berjatuhan dan dimakamkan di tempat tersebut. Beberapa waktu silam, ada seorang artis Indonesia yang viral karena berdiri dan berfoto di tempat ini. Nah, sebenarnya salah juga sih si artis ini, karena tempat sejarah ya mustinya dia harus menjaga sopan santun.




Ketika, si pemandu menceritakan sejarah Holocoust Memorial dia meminta anggota tur tidak memfoto dan bertindak tidak sopan, dan mendengarkan dia menceritakan sejarahnya. Bagus sih, tempatnya bersih. Tempat ini berkesan bagi saya karena apapun itu pembunuhan masal sangat kejam. Saya membayangkan bagaimana jika korbannya anak-anak kecil kemudian balita. Waktu itu saya berkaca-kaca ketika si pemandunya menceritakan kisah tersebut. Ini saya masih di Berlin, masih di tugu peringatannya. Belum di kamp konsentrasinya, pasti alhasil kalau saya pergi ke kamp konsentrasi korban NAZI, gak akan tega. Nangis terus lihatnya 😭.

Pemandunya sangat lihai ngomong-ngomong. Dia mengajak kami pergi ke cafe dan toko oleh-oleh kalau gak salah namanya Black Box apa ya, lupa saya. Saya dan teman saya yang belum sempat sarapan memutuskan untuk membeli donat dan roti. Mayan ugha sih Berli. Iya, mayan mahal wkakakakaka. Kami belum berniat membeli cinderamata, karena yaah mahal bagi kami.



Perjalan penutup free walking tour berakhir di sebuah katredal. Mohon maaf saya lupa nama katredalnya. Waktu itu sangat dingin dan orang bule jalannya cepet banget cuuyy. Bahkan, saking konsentrasinya mengikuti mereka jalan, saya hanya seadanya foto dibeberapa tempat yang kami kunjungi wkakakakaka. Menyesal dong saya. Tapi insya Allah nanti akan kembali lagi ke Berlin. Aamiin.





Setelah tour berakhir, kami memutuskan untuk mengulang lagi tempat-temoat tadi. Karena masih banyak tempat yang belum sempat kami jamah. Mulai jepret sana jepret sini. Mantul daaah. Oiya kami mampir bentar ke Musium Madam Tussaunds, lagi-lagi tiket masuknya mahal, kami hanya lihat-lihat didepan. Setelah puas jalan-jalan  Kami mengunjungi juga toko oleh-oleh. Btw, memang di Berlin seperti magnet, figurin, post card mayan mahal. Sekitar 8-10€ itu paling murah. Apalagi, lokasinya di daerah Old Town yang banyak turisnya. Otomatis tambah mihil.
Oiya, waktu itu saya membeli boneka Elvis Presley juga di Musium Madam Tussaunds. Lumayan mahal sih. Tapi, worth it kok. Kalau saja waktu itu ada bonek figurin Harry Potter pasti langsung saya beli 😅





Bagi yang punya waktu terbatas di Jerman, kunjungan saja Old Town Berlin. Lumayan lah. Tapi belum puas-puas amat. Saya belum menjelajah beberapa daerah Jerman yang terkenal dengan kastilnya. Waktu sehari di Berlin saya tidak pernah menggunung transportation umum ya. Karena kami pikir kami tidak memerlukan. Jarak antara landmark satu dan landmark lain tidak terlalu jauh. Begitupula dengan penginapan kami yang tidak terlalu jauh dengan lokasi Old Townnya. Sangat amat menghemat 😁.
Untuk makan, kami makan di Asian restaurant. Meskipum sobat misqueen kami kalau urusan makan tidak boleh misqueen 🤣. Yaah begitulah, harga makanannya juga termasuk mahal. Sekitar 20€an per orang. Pun rasanya tidak terlalu enak.



Saya, akan berbagi tips sehari di Jerman setelah artikel yang saya posting ini. Goodbye, Berlin!!! Kita akan bertemu lagi secepatnya!


Regards,
Ria Dhea

Selasa, 02 Oktober 2018

Skincare review: Nature Republic Cactus 92%

Hello~~~
 

Manfaat Aloevera atau yang kita kenal sebagai lidah buaya banyak sekali, seperti dapat mempercepat penyembuhan luka bakar, buat mempertebal dan menyehatkan rambut (Terbukti!!! Waktu kecil ibu saya sering memaskeri saya dengan lidah buaya. Alhasil rambut saya tebal), melembabkan kulit, masker wajah dan lain-lain. Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan produk Aloevera Nature Republic 92%?! Bahkan ada yang mengeluarkan produk sejenis dengan kandungan lidah buayanya sampai 98%, seperti The Saem. Saking larisnya produk ini banyak yanag dipalsu. Musti hati-hati dengan produk yang palsu. Namun, saya tidak akan membahas produk asli atau palsunya.

Saya akan membahas tentang produk lain dari Nature Republic yang teksturnya mirip seperti Aloevera alias lidah buaya. Yap! Sesuai dengan judulnya CACTUS. Kaktus dapat hidup di padang pasir, waktu pelajaran IPA dulu saya masih ingat, kandungan air dalam kaktus cukup banyak. Makanya, dia bisa hidup di padang pasir. Sebenarnya, si Nature Republic ini sekitar dua tahun yang lalu telah me-launching-kan versi kaktus 92%. Jadi dalam produk ini mengandung 92% kaktus.





Bentuk NR Kaktus ini mirip seperti yang Aloevera, namun menurut saya baunya lebih harum yang Kaktus. Antara Cactus dan Aloevera sama-sama cepat menyerap di kulit. Kaktus digunakan untuk kulit yang lebih kering dibandingkan dengan Aloevera. Fungsinya juga sama-sama melembabkan. Cara memakainya juga sama, bisa digunakan untuk apapun. Bisa untuk masker rambut, wajah, gigitan nyamuk.

Saya memakai produk NR Kaktus ini untuk pelembab. Karena kulit saya yang cukup kering apalagi sehabis mencuci muka, maka produk ini saya gunakan untuk pelembab. Kalau saya tidak keluar rumah, saya hanya memakai ini. Dan hasilnya melembabkan kulit, hanya saja tidak bertahan lama. Cara pakainya jika untuk pelembab, bersihkan muka dulu, tuang di telapak tangan kira-kira sebiji jagung, kemudian ditotol di muka. Baru diratakan. Udah gitu aja. Sensasinya adem dan langsung meresap di kulit. Saya memakai produk ini hanya di pagi hari saja. Saya memakai produk ini setelah memakai toner, essence, dan serum

Saya membeli produk NR Kaktus ini d lottemart Korea. Karena ada promo, isi 3 cuma 9000 ₩. Artinya kan hanya sekitar 30.000 IDR. Gimana saya enggak kalap!!! Saya pernah mengecek di NR Tunjungan Plaza Surabaya produk ini juga ada. Bentuknya tube, harganya sekitar 140.000 IDR. Oh iya until produk kaktus ini dia hanya memproduksi bentuk tube seperti for saya ya.

Nah!!! Mungkin dari kalian menggunakan produk ini untuk masker wajah atau rambut. Ini adalah salah satu kegunaan produk NR baik Kaktus atau Aloevera dapat digunakan juga untuk pelembab.

***
Semoga bermanfaat!!!

Best wishes,
Ria Dhea






Skincare Review: Super Aquamax by Nature Republic

Selamat siang semuanya!!!

Ini tulisan pertama saya tentang review produk skincare. Jujur saya sejak remaja sangat cuek dengan yang namanya make up atau skincare. Bahkan gak tau sama sekali. Yang saya tau cuma bedak tabur merek Marcks. Bahkan pas waktu exchange cuman pakai facial foam sama pelembab (pelembab dipakai kalau ingat 😂😂). Baru tahun 2015 seorang teman satu kos memberikan saran dan sampai sekarang masih terngiang 😂
"Mbak, kulit itu harus dirawat mulai dari sekarang. Iya kita masih muda masih terlihat bagus kulit kita. Aset yang diberikan tuhan sama kitaharus kita rawat dong"
Setelah saya evaluasi (cielaa bahasanya broww) bener juga ya. Kenapa gak terpikir. Mulai dari situ saya rajin cari produk skincare. Terus dong akhirnya saya bedah tabungan, buat membeli skincare. Skincare pertama saya adalah moisturizer (pelembab) BodyShop Vitamin E (saya akan review diblog selanjutnya ya)


Note: Kulit saya dry (kering) cenderung ke normal skin.

Alhamdulillah!
Kulit saya tipikal tidak rewel, namun akan terlihat kusam dan seperti ditarik kalau tidak cocok dengan skincare tertentu. Walapun tidak timbul beruntusan atau jerawat tapi keringnya itu tersiksa. Kalau senyum jadi terasa tertarik gitu kulit dan mengelupas putih didekat mulut. Biasanya sampai perih gitu apalagi kalau udaranya kering dan dingin (pantesan dulu waktu Auntumn dan Winter kulit saya terasa perih dan kering 😝. Ini sumpah saya cuek banget). Waktu saya ke Korea untuk yang pertama kali saya masih memakai produk BodyShop Vitamin E, namun masih terasa agak kering kalau tidak diolesi lagi.

Kali ini saya menemukan pelembab atau moisturizer yang super ciamik!!! Jeng~~jeng~~ iniilah Super Aquamax by Nature Republic isinya 80 ml, bentuknya sedikit kental. Saya membeli ini karena rekomendasi waktu saya pergi ke Korea. Mbaknya bilang produk ini bagus banget untuk kulit kering (yaiyalah dia yang jualan 😅). Super Aquamax ini ada tiga jenis varian.
  1. Warna hijau untuk kulit kombinasi
  2. Warna biru untuk kulit berminyak
  3. Warna pink untuk kulit kering





Then, I proved it!!!
Kebetulan untuk kulit kering warnanya pink! Packagingnya juga lucu, jadi tutupnya itu seperti cupcake yang ada icing sugarnya. Biasanya saya memakai moisturizer itu hanya tahan beberapa jam saja (5 jam). Tapi ketika saya pakai ini kulit saya benar-benar moist dan jadi kenyal gitu. Sudah gitu dia tahan lebih dari 8 jam padahal sudah dipakai wudhlu juga, dan gak balik kering lagi. Definitely! Cinta sama produk ini!!! 😍



Moisturizer Super Aquamax, adalah step ke-5 saya setelah memakai toner, essence, serum, pelembab kaktus NR. (setelah saya merenung, kok banyak amat ya stepnya  😂😂). Bagi yang mempunyai kulit kering seperti saya silahkan mencoba produk ini. Teksturnya mirip seperti innisfree yang rose. Baunya juga harum. Saya membeli moisturizer ini sekitar 12000 atau  140.000 IDR (asumsi 1 ₩ = 12 IDR). 
Saya cek di counter Tunjungan Plaza, Surabaya produk ini masih belum ada. Mungkin mereka akan mengupdate secepatnya. Saya lihat di online banyak yang jual juga kok.

***
Semoga bermanfaat!!!

Best wishes,
Ria Dhea

  

Selasa, 31 Juli 2018

Jalan-Jalan ke Seoul-Jeju, Korea Selatan [Part 2-END]

Anyeong haseo yeorobun!!!

Finally!

[beberapa link reservasi tempat dan itinerary, saya taruh di bawah. Semoga membantu...]

Saya akan menuntaskan hutang saya tentang jalan-jalan di Korea Selatan. Seharusnya judul sebelumnya tidak hanya Seoul ya. Harusnya ke Korea Selatan lebih tepat hehehehehe. Beberapa tidak sama seperti itineary yang saya buat, namun almost semua tempat sesuai rencana. Okay langsung saja!

Day 3...
Nami Island - Doota Mall - Dongdaemun - Hongik
Kami berkunjung ke Nami Island atau dalam Bahasa Korea-nya Naminara. Penggemar drama Korea mana suaranya?! Yap! Nami Island merupakan salah satu ikon Korea Selatan dan drama terkenalnya Winter Sonata yang diperankan oleh Bae Yong Jun oppa dan yang pernah ganteng pada jamannya, yah jaman saya SMP sih ya 😎.
Dari Seoul, kami menuju ke Nami Island by subway. Tentu saja pakai Kakao metro untuk rutenya. Sempat sih kami tersesat, tapi untung saja kami menyadari bahwa ada yang tidak beres karena sepi subwaynya dan hanya orang lokal saja. Untung saja ada ahjjuma yang membantu kami.

Perjalanan dari Hongik st menuju Gapyeong st menghabiskan waktu sekitar 1 jam lebih 20 menit, menggunakan subway. Kami harus transfer dulu jadi, rutenya

Hongik St -> Yongsan St -> Gapyeong St

Note: Kalian harus berangkat pagi-pagi sekali, supaya pas pulangnya tidak terlalu malam. Karena dari Gapyeong st menuju Seoul  st keretanya lama sekali, belum lagi kita foto-foto Nami Island. Kecuali kalau kalian memang ingin menghabiskan seharian di Nami Island

Oiya! Ada yang menarik, di underground Yongsan st ada kue enak sekali! Mirip seperti baegoppang namun dalamnya mirip seperti kue sus. Kedainya benar-benar ramai lho. Kalau harganya sekitar 2.000 won dapat banyak (8-10 kalau gak salah).

Dari Gapyeong st kalian bisa langsung menuju ke Nami Island, bisa by bus atau taksi.
By bus: (-) ada jadwalnya dan itu setiap 30 menit sekali menuju Nami Island
             (+) lebih murah sekitar 1.000 won
             (+) cenderung sepi

By taksi: (-) kalau sendirian lebih mahal, sekitar 5.000 won
                (+) selalu ada di depan stasiun pas
                (+) lebih cepat dan murah bila berbanyak

Itu plus dan minusnya kalau kalian pakai bus dan taksi, silahkan disesuaikan dengan budget.

Nami Island itu pulau yang dipisah oleh danau. Ketika, kalian akan menuju Nami Island, tiket masuknya sekitar 13.000 won plus veri untuk menyebrang ke Naminara, dibutuhkan waktu sekitar 10-15 menit menuju landmark. Kemudian, kalian akan disambut patung salju lucu. Welcome to Nami Island!



















Saya pribadi, walaupun suka sekali dengan Winter Sonata, Nami Island itu biasa saja waktu musim dingin (mungkin karena saya tidak mendapat salju kali ya!). Naminara itu bagus ketika auntumn, karena daun warna kuningnya cantik! Selain itu pemandangannya cuma gitu-gitu aja, cuman pegal aja hahahaha, soalnya luas banget mana dingin 😓. Anyway, makanan di dalam Naminara lumayan mahal lho. Saran saya sih kalian coba di luar Naminara. Pernah tuh di review sama blogger terkenal kalau makanan di luar Naminara lebih enak dan lebih murah.


Note: Bagi yang muslim, di dalam Naminara ada mushola dan restoran halal-nya. Bisa sholat sekalian disana yah! 😍
Btw, kalau kalian gak pengin rugi waktu, sehabis dari Nami, kalian bisa menuju Petite France dan Morning Garden Calm. Petite France itu seperti duplikat tempat-tempat di Prancis. Kayak Madurodam kalau DenHag gitu. Namun, saya dan teman-teman saya tidak berminat mampir karena masukknya mahal dan tempatnya kecil. Sedangkan, Morning Garden Calm pas musim dingin, diganti dengan lampu, yang menurut saya mirip BNS (Batu Night Square) kalau di Jawa Timur. Tamannya itu paling bagus pas summer, spring dan autumn.







Next...
Setelah kami dari Naminara kami menuju ke Doota Mall beli oleh-oleh dan Dongdaemun hehehehe, karena besok kami ada penerbangan menuju ke Jeju Island pagi-pagi buta 😜

Day 4...
Jeju Island - Seoul



Kami menuju Jeju dari Gimpo Airport karena harga pesawatnya lebih murah dibandingkan kalau kita terbang dari Incheon. Kami menggunakan pesawat lokal yaitu Jeju air. Anyway, kalian bisa memesan tiketnya by Traveloka atau Skyscanner atau di websitenya langsung Jeju Air ya. Kalau Traveloka bisa bayar pakai debit lokal kita, namun Skyscanner dan website Jeju Air kudu pakai kartu kredit (dan yang pasti lebih murah via Skyscanner dan website Jeju Air ya...).



Penerbangan kami pukul 6.10 pagi waktu setempat. Jadi, dari Hostel, kami berangkat pukul 04.00 pagi dengan menggunakan taksi karena subway baru beroperasi sekitar pukul 5 pagi, keburu tidak sempat yekhaaan!
Taksi dari daerah Hongik ke Gimpo Airport sekitar 11.000 won dan sekitar 10-15 menit. Ahjusshi-nya taksi baiiik banget!!! Kita diajak ngobrol, walaupun saya hanya menangkap beberapa kata yang saya pahami hehehehe. Udah gitu kita dikasih kortingan 1.000 won 😻.

Setelah sampai, kami langsung check-in, arena cuma sehari kami tidak membawa bagasi. Jeju air include dengan bagasi 20 kg ya. Manfaatkan ituhhh!
Semua perjalanan kami ke Jeju sudah direncanakan dan sudah dibooking jauh-jauh hari. Kami sudah sewa bus tour sekitar 9,87$ atau sekitar 134.000 IDR 😢. Jeju City Tour bus kami memesan via KLOOK. Yap! Lagi-lagi lebih murah hehehehe. Bis ini akan menjemput kita di tempat penjemputan di bandara Jeju Airport. Rutenya silahkan dibuka saja ya link Jeju City Tour Bus. Bis ini tidak termasuk tiket masuk ke musium atau tempat wisata. Modelnya seperti bis umum pada umumnya. Jadwal kedatangan bis sesuai dengan jadwal yang ditempel ditiap terminal. Jangan sampai kalian ketinggalan bis ini ya, kalau tidak kalian akan menunggu lama untuk kedatangan bis selanjutnya.

Namun, ternyata kota Jeju sedikit membingungkan dan sepi, karena tulisannya disana benar-benar hangul. Jarang tulisannya romanji. Karena, kami bosan, akhirnya kami memutuskan untuk merelakan bus tour kita, menuju Seongsan Ilchubong. Sekitar 1,5-2 jam dari Kota Jeju by bus, menuju Seongsan Ilchubong, yang menurut Tripadvisor lebih bagus ketimbang jalan-jalan unfaedah di Kota Jeju yang sepi.

How to go Seongsan Ilchubong...
Dari Jeju Intercity Bus Terminal -> Dongilju bus menuju Seongsan->  Seongsalliipgu Bus Stop.

Disana kalian akan disambut pemandangan yang bagus banget! Tidak rugi jauh-jauh menuju Seongsan Ilchubong. Tiket bus menuju Seongsang Ilchubong dapat dibeli di Jeju Intercity Bus Terminal (didalam terminal ya. Tinggal bilang saja mau ke Seongsan Ilchubong). Kalau tidak salah tiketnya sekitar 5.000-7.000 won. Nanti penjaganya akan bilang bis nomer berapa. Jangan kuatir!

Jadi, Seongsan Ilchubong superit puncak yang terjadi karena erupsi gunung volkanik gitu. Lebih baik ke Seongsan Ilchubong pada pagi hari supaya bisa lihat sunrise. Btw, menuju tempat sunrise-nya kita musti menaiki tangga, yang aduhaaaiii bikin pegal 😭😭. Saya hampir menyerah ditengah-tengah!
Jangan lupa! Kalau kalian mampir ke Seongsan cobain jus jeruk. Jeju sendiri komoditas utamanya selain abalone yaitu jeruknya sangat terkenal. Seger euyy! Manis campur masam. Tanpa gula lho yaaa! Harganya 5.000 won sebotol. 1 botol kira-kira isinya 400 ml!
Saya juga mencoba odeng di Seongsan dan sukaaaaa!!!! 😋
Jeju terkenal dengan makanan lautnya. Jadi, kalian harus dan wajib mencoba seafoodnya. Harganya sekitar 7.000-10.000 won udah include side dish nya. Itulah kenapa saya cinta banget dengan Korea Selatan. Side dishnya enggak nanggung-nangung gaes!

Seongsan Ilchubong Tampak Depan eaaaa 

Seongsan Ilchubong 

Seongsan Ilchubong Upstairs. Alias Tangga Kesengsaraan


Tangga Kesengsaraan 


 Penampakan Seongsan Ilchubong dari Atas (1)

Penampakan Seongsan Ilchubong dari Atas (2) 

 Penampakan Seongsan Ilchubong dari Bawah

Jeruk Perah Jeju 😂 

Eomuk dan Jus Jeruk Kombinasi yang Pas Setelah Naik Menuju Tangga Kesengsaraan 

 Sate Gurita (Ini enak banget!!!!)

Harga Sate Gurita


Jeju Eomuk (Ini enak banget!!!!) 

Seongsan Ilchubong 

 Mohon maap lupa nama restorannya. Saya rekomendasi dari Kakao. Ini side dish-nya

Fish cake! 

 Bahkan kepitingnya di bukin Kimchi!

Cabbage Kimchi (dari semuanya entah kenapa ini paling gak enak. Cuman di Jeju aja rasa kimchi sawinya aneh) 

 Ini mirip ikan teri kalau di Indonesia. Rasanya asin, manis, kecut. Enak sih menurut saya.

 Ini jeruk lho ya. Jadi dicampur seperti maonaise terus sama sayur. Eh enak banget!

Sup Abalone plus campur aneka seafood 


Jeju street (1) 

 Jeju street (2)

Abalone!

 Back to Seoul



Kami kembali ke Seoul sekitar pukul 10 malam, dan langsung tepar di penginapan. Kalau mau balik ke Jeju Airport rutenya sama seperti pas kita berangkat cuman kami langsung menuju Jeju Airport karena bis yang kami tumpangi rutenya langsung ke bandara. Tiketnya bisa kita beli lewat sopir bisnya. Waktu itu saya lupa berapa harganya.


Day 5
One day Hanbook - Gyeobkyung Palace - Changdeokgung Palace - Bukchon Hanok Village - Seoul N-Tower (Namsan Tower)

Kami sewa melanjutkan perjalanan menuju dua istana yang menjadi ikon Korea Selatan, Gyeobkyung dan Changdeokgung. Sebelum menuju istana ini kami sewa hanbook--baju tradisional Korea Selatan jaman dulu. Sebelumnya, saya sudah reservasi di website One day Hanbook, rental hanbook. Saya dan teman-teman saya menyewa hanbook untuk seharian penuh atau 24 jam. Saya reservasi lewat Seoul Travel Pass, karena ada diskon waktu itu. Lebih murah 5.000 won dibanding di website One Day Hanbok. Per-orang 25.000 won atau sekitar 300.000 IDR. Kenapa kami memilih One Day Hanbok? Kami membaca di Tripadvisor dan beberapa review kalau di tempat ini Hanboknya cantik-cantik dan ukurannya lengkap, mulai dari ukuran kecil sampai besar selain itu free aksesoris seperti tas kecil dan bandana.




















One Day Hanbok tempatnya disekitar Bukchon Hanok, jadi sangat pas kalau kalian sehabis pakai hanbok cusss ke Bukchon, sehabis kalian jalan-jalan ke Bukchon kalian bisa langsung ke Changdeokgung dan Gyeobkyung, tempatnya saling berdekatan. Selain itu, jika kalian memakai hanbok kalian tidak perlu membeli tiket masuk ke istana-istana itu. Free enterance for someone who wear hanbok, gitu deh! Enak kaaaan!

Kami kemudian melanjutkan ke Namsan Tower. Saya menuju Namsan lewat Myeongdong ya gaes. Pakai gondola ya mohon maap. Saya kapok naik pakai kaki.





Ini Bulgogi Stew di Namsan. Harganya sekitar 8.000 Won 




Day 6
Pyeongchang - Myeondong

Korea Selatan sedang disibukkan dengan Winter Olympic, waktu saya kesana mereka akan menggelar pagelaran akbar tersebut. Landmark Winter Olympic adalah Pyeongchang. Sebenarnya Pyeongchang ini semacam beberapa resort gitu yang didalamnya ada tempat seperti YongPyong dan Alpensia masing-masing tempat ada arena untuk skiing hanya saja untuk sleeding tersedia di YongPyong karena tempat ini lebih gede dibanding Alpensia. Wajib berkunjung kalau kalian tidak mendapatkan salju pas winter.

Namun, YongPyong ini tempatnya sangat jauh dari kota, sekitar 2 jam. Kami reservasi bis via Snow Bus lagi-lagi alasan lebih murah. Alasan kami memilih YongPyong bukan karena tempat olimpiade. Bukaaan!!! Sebenarnya kita hanya ingin sleeding dan naik gondola. Menurut beberapa situs dragon peak di YongPyong paling bagus diantara semua. Kita bayar lebih mahal untuk itu. Bis menuju kesana sekitar 28.300 won/orang, silahkan di kurskan sendiri yah! Bisnya itu sudah termasuk pulang-pergi. Naiknya busnya sesuai tempat kita reservasi, mereka akan menghubungi kita dimana mereka akan ngetem 😅 .

Yang bikin kesel ya! Waktu itu lagi persiapan winter olympic dong! Banyak arena yang ditutup, seperti sleeding dan gondola. Akan dibuka kembali setelah winter olypic dilaksanakan. Sedih banget iyaaaa! Karena kita belain jauh-jauh plus mahal untuk kesini. Daripada kita rugi yah, akhirnya kita sewa alat ski dan lumayan mahal. Waktu itu shock berat, soalnya pas lihat kartu kredit tiket skinya saja sekitar 350.000 IDR belum sewa baju, dan alat ski. Pokoknya habis sekitar 700.000 IDR per-orang. Udah gitu saya dan teman-teman saya tydack bisa main ski wkakakakaka 😂. Susah banget lho! Saya salut banget sama triplets, Daehan, Minguk dan Manse.

Anyway, kalau kalian ngikutin triplets, mereka juga pernah syuting di YongPyong hehehehe. Bagaimana saya tahu?! Karena ada penjual kebab dan tokonya yang sama seperti mereka waktu syuting. Kekesalan saya karena tidak bisa sleeding bisa sedikit terobati.

Setelah kami puas bermain di YongPyong, kami pulang dan langsung ke Myeongdong. Kami belum sempat ke Myeongdong. Karena hari ke-5 kami kemalaman ke Myeongdong, kebanyakan tokonya sudah tutup. Kami jalan-jalan ke Myeongdong sampai lupa waktu akhirnya kemalaman juga wkakakaka. Nah, berhubung kami kemalaman, kami tidak bisa naik subway, karena subway hari itu sudah last train gitu. Akhirnya, kami memutuskan naik taksi.

Keluar dari Myeongdong banyak sekali sopir taksi yang menawarkan taksi dengan harga 40.000 Won, kami pikir mahal amat ya. Akhirnya, kami berjalan agak jauh demi mendapatkan taksi yang lebih murah. Ya ampun! Ternyata susah cuuuyyy. Kami beberapa kali dicuekin taksi huhuhuhu sedih banget. Udah gitu kami kedinginan dan capek banget! Kami menunggu hampir 2 jam untuk mendapatkan taksi. Finally, we got a taxi! Setelah saya sedikit memohon untuk diantar di Dongdaemun, karena letak Dongdaemun lebih dekat dibanding Hongik. Pas, saya tanya ke sopirnya Hongik jebal ahjussi!!! Sopirnya mau, Alhamdulillah! Ternyata harganya sama seperti yang ditawarkan oleh sopir taksi waktu kami keluar di Myeongdong 😅 , apes!!!
Untung dibagi bertiga ya! Pokoknya hari itu pengeluaran kami membengkak parah!

Don't: Pulang dari Myeongdong lebih dari jam 11 malam, kalian tidak bisa naik subway. Apalagi kalau penginapan kalian di daerah Ewha atau Hongik. Jauhhh men!!! Kalau kalian naik bis sih tidak masalah, tapi masalahnya bisnya itu tulisannya hangul, kami melihat seperti sandi morse. Kakao metro pun tidak bisa membantu, karena tulisannya hangul juga 😢

Day 7
Namdaemun - Itaewon - Hanggang River - Ewha University 

Kami kesiangan hari itu, mau bagaimana lagi, kami sampai penginapan dini hari pukul 2 wkakakakaka. Langsung kami cus ke Namdaemun market. Cuma beli oleh-oleh, jajan street food, lihat-lihat skin care. Setelah itu kami ke Itaewon, kami pergi ke masjid untuk sholat dan makan siang di Itaewon. Btw masjid di Itaewon lumayan besar. Itaewon sendiri nampaknya seperti daerah tempat tinggal para imigran. Saya melihat banyak sekali restoran timur tengah dan restoran barat. Waktu saya ke Itaewon, Line Store disini sedang launchingproduk mereka dan BTS, BT21 namanya. Rame amat! Sampai antrinya diluar gedungnya, dan dibatasi pengunjung yang masuk.

Antrian Line Store Launching BT21

Kata adik saya, saya wajib mencicipi baegoppang di Itaewon, yang jual bapak tua dan itu murah. Eh bener dong, murah banget 1.000 Won dapat 4 biji dan gede-gede, udah gitu isi kacang merahnya banyak banget!







Setelah sholat kami makan siang di restoran timur tengah daerah Itaewon. Kami mencoba Samgyetang atau ayam gingseng halal. Enak! Mirip seperti sop ayam jahe. Harganya sekitar 12.000 Won plus side dish. Kami makannya selalu dibagi bertiga. Karena kenyang kalau kami pesan sendiri-sendiri. Kenyang dan tenaga bertambah, kami melanjutkan ke Yeido Hangang River.









Jadi, tempat ini landmark Seoul, ada tulisannya  I Seoul U gitu. Saya kurang tahu pasti, sepertinya tulisan I Seoul U berpindah-pindah.

Destinasi kami adalah menuju ke Ewha street, karena kami belum menjajakan kaki sama sekali disini. Saya nemu lagi toko stationary kesukaan saya. Artbox! Kami harus sampai penginapan, karena kami harus packing!


Day 8
Back to Surabaya from Incheon Intl Airport (of course, we had a drama 🙀)

Hal yang paling saya benci ketika sehabis liburan, saya harus packing! Packing barang-barang yang aduhai banyak dan kudu ikhlas waktu liburan saya habis 😩.
Deg-degan kalau bawaan saya lebih dari 30 kg, waktu itu saya bawa koper super besar dong! Pas ditimbang beneran 30 kg pas!!! Lalu tas ransel saya dan bawaan saya 8kg pas!
Oke akhirnya kita bisa tidur dengan tenang. Tinggal besok saya berharap berjalan lancar no drama!

Namun, sepertinya Allah tidak mendengar doa saya. Pas waktu berangkat ke bandara Alhamdulillah lancar, check-in lancar. Kami sarapan di KFC dan beli Tumblr di Starbucks dengan amat sangat santai. Sekitar 1 jam kemudian, kami memutuskan menuju imigrasi. Drama pun dimulai. Pas kami akan masuk ke imigrasi, kami menimbang barang bawaan kami. Saya dan teman saya F lancar namun teman saya satunya dilarang oleh seorang petugas wanita paruh baya. Si petugas wanita menggunakan bahasa korea sambil menyilangkan tangan lalu menunjukkan kalau berat tasnya lebih dari 8kg sambil bilang "2 bags!" dan bicara "$%^F^&cbisbc", gak paham dong kami 😭.

Kemudian kami pindah ke pintu masuk lain berharap gak ditimbang. Iyaaa emang gak ditimbang di pintu masuk lain, namun si penjaga pintu yang berbeda menyilangkan tangan lagi sambil nunjuk-nunjuk ke arah timbangan kemudian ke tempat duduk. Akhirnya kami mengeluarkan barang-barang teman saya, sekiranya barang-barang yang tidak diperlukan dibuang supaya beratnya tidak lebih 8 kg, waktu itu teman saya bawa 3 tas. Total 3 tas itu sekitar 10 kg lebih.

Setelah kami mengurangi bawa bawaan kami masih tidak diperbolehkan masuk. Petugasnya masih nunjuk-nunjuk ke tempat duduk. Teman saya sudah terlihat ingin menangis, akhirnya pecah juga tangisannya. Karena kami gak paham apa yang dimaksud petugasnya. Kami sambil bengong sibuk dengan pikiran masung-masing bagaimana seandainya kami telat masuk pesawat? Karena last call 10 menit lagi, kalau kami tidak sampai 10 menit, kami akan ditinggak pesawat. Jujur yang saya pikirkan bagaimana saya bisa membeli tiket pesawat untuk pulang karena uang saya benar-beanar habis wkakakakaka. Saya sempat bilang, "Ntar kalau kita ketinggalan pesawat, boleh ya pinjam uang kalian" 😂
Setelah, kami sempat bengong, kami memperhatikan beberapa orang serupa dengan nasib kami. Kami, akhirnya tahu maksud petugas tadi yang nunjuk-nujuk tempat duduk. Hampi 1 jam kami membuang-buang waktu untuk menerjamahkan maksud petugas pintu. Kami buru-buru ke counter Garuda Indonesia. Barang teman saya akhirnya kami masukkan ke bagasi. Untungnya, waktu itu bagasi teman saya masih sisa sekitar 5kg. Jadi pas banget! Kami bilang juga ke petugasnya,
"We have problem. Our flight will be closed at 10 minutes! Could you help me, please?! We don't have anytime" 
Si petugasnya langsung menelepon pihak Garudanya untuk menunggu kami. Kami diantar mbaknya yang super cantique di jalur khusus pilot dan pramugari wkakakakaka super cepat, tidak perlu antre 😂
Tentu saja kami lari-lari seperti orang kesurupan. Udah gitu untuk menuju gate kami, kami harus naik subway trans wkakakakaka sumpah tinggal 5 menit lagi waktu yang tersisa. Saya sudah menyiapkan plan B seaindainya kami benar-benar ketinggalan. Alhamdulillah!!! Ternyata mereka menunggu kami. Kami adalah penumpang terakhir, setelah itu pintu gate benar-benar sudah ditutup wkakakakaka. Pengalman yang mendebarkan!!!
Jujur kalau saya sedang trip sendirian, saya tidak pernah seperti in. Saya selalu datang 1-1,5 jam. Karena saya tahu jika di imigrasi kita pasti antri, dan saya anti dengan dadakan dan lari-lari mengejar pesawat. Mungkin karena ada teman-teman saya, saya jadi merasa santai.

Saya sama sekali sangat senang dengan layanan Garuda Indonesia. Pokoknya TOP banget! Udah full service pelayanan ughhh!!! TERBAIQUE!

***
Itinerary: 



Rekomendasi
Pesawat -- Garuda Indonesia [Pesan waktu Travel Fair]
Penginapan -- Reservasi lewat Agoda [Pembayaran hanya lewat kartu kredit dan paypal]
                    -- BOA Travel House (Muslim Friendly) [Saya melakukan reservasi melalui Agoda   karena harganya lebih murah]

Reservasi tempat wisata, bis, Wi-Fi:

  1. YongPyong, Wi-Fi pocket, One Day Hanbook : Seoul Travel Pass [Hanya untuk pengguna kartu kredit]
  2. Jeju: Jeju City Bus Tour [Kartu kredit only. Saya tidak merekomendasikan jika kalian hanya 1 hari di Jeju, mending kalian langsung ke Jeju Intercity Terminal dari bandara kemudian ke Seongsan Ilchubong]
  3. Local Flight: Jeju Air via Skyscanner [Saya menggunakan skyscanner penerbangan Gimpo airport ke Jeju airport]
  4. Local Flight: Jeju Air via Traveloka [Limit kartu kredit saya tidak cukup, sehingga saya reservasi via Traveloka yang bisa dibayar debit]
Ski Bus: Winterfriend [Tidak cuma YongPyong, jadi dia menyediakan jasa bus juga ke Vivaldi, Alpensia dan beberapa ski resort]


***
BERAT BADAN SAYA TURUN 3KG DALAM 1 MINGGU. PADAHAL SAYA JAJAN STREET FOOD NONSTOP KETIKA DI KOREA SELATAN!!! 😂😂

***
Semoga bermanfaat!!!


Hugs and kisses,
Ria Dhea