Kamis, 24 Mei 2018

Jasa Travel vs Travel Mandiri

Hi!
Saya akan mereview travelling dengan menggunakan jasa travel vs sendiri atau mandiri. Yang saya akan bahas disini adalah jasa travel backpaker ya. Saya tegaskan disini saya bukan iklan. Ini benar-benar review murni dari saya.


Source Google

 Nah, sekarang ini jasa travel backpaker tampaknya digemari oleh beberapa kalangan. Karena biayanya yang lumayan murah dibandingkan dengan jasa travel yang non backpaker. Bedanya apa?
Bedanya kalau backpaker ini mereka jadwalnya lebih padat, memakai transportasi umum, nginepnya biasanya di guest host (bukan hotel tergantung juga sih tapi paketannya), biasanya exclude makan mungkin kalau breakfeadt masih masuk karena biasanya masuk dalam layanan guest house. Jadi, fasilitas mereka biasanya transport ketika di negara tujuan, penginapan, tiket masuk wisata sama visa jika mau diuruskan.

Jasa travel backpaker ini mereka tidak menyediakan guide tour lokal ketika mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Namun, mereka ada yang namanya leader tour. Nah, mereka ini yang akan membimbing kita ke tujuan wisata. Mereka juga ada jadwal atau itinerary. Biasanya kita kumpul pukul 07.00 - 08.00 dari guest house setelah sarapan. Teman tournya pun kita juga random alias kita belum kenal sebelumnya hehehe. Bersyukur kalau sekelompok masih muda karena mereka bisa jalan cepat. Kasian banget kalau itu usia 50 tahun ke atas. Jadi, kita akan mengikuti team kita. Kasihan juga sih kalau misal yang usianya "senior" diajak jalann cepat-cepat capek, apalagi kalau pas lagi Auntumn dan Winter. Belum lagi kalau naik tangga dengan jadwal yang padat.
Jadi, saran jika mengajak keluarga atau teman usia 50 tahun gak usah dipaksain ikut itinerary travel ya. Kasian pas di jalan, takutnya malah sakit. Selain itu, akan menganggu aktifitas peserta lain.

Biaya tour dengan menggunakan jasa travel backpaker saya kemarin sekitar 10 juta termasuk tiket pesawat ke Korea Selatan 5 hari 4 malam. Belum termasuk bagasi pesawat ya. Karena waktu itu saya memakai Air Asia.
Tiket pesawat, land tour, visa: 9jt
Bagasi: 2jt
Makan+Jajan: 1jt
Wifi: 100rb
Total: 12jt

Enaknya sih kita enggak usah pusing-pusing mikir jalan. Udah ada tour leadnya. Udah ngikutin aja. Foto-foto cantik sama jajan-jajan aja sesuka hati (pake uang sendiri ya jajannya hahaha). Intinya Kita gak pusing sama itinerary terus booking-boking hostel. Karena destinasi mereka yang tentukan.

***

Sekarang, saya akan review traveling mandiri ya atau tidak memakai travel. Ribet. Iya memang. Karena kita semua yang urus. Mulai tiket, booking hostel, bikin itinerary, ngurus visa, booking bus ke tujuan wisata. Saya bersama teman saya ke Korea Selatan selama 8 hari 7 malam. Sama-sama menghabiskan biaya kurang kurang lebih hampir sama seperti memakai travel. Berikut ya rinciannya:

Visa:650rb (hanya visa saya diuruskan travel krn bedanya cuma 100rb jika says mengurus sendiri)
Tiket pesawat Sub-Incheon pp (saya pakai Garuda kali ini jadi full service): 4,8jt
Penginapan via Agoda 7 malam: 4,7jt dibagi bertiga 1,6jt
Tiket pesawat Gimpo-Jeju pp: 1jt
Jeju bus tour: 134rb (enggak kepakai akhirnya sayang banget dah)
Seongsan ilchubong Jeju by lokal bus pp : 100rb
Rental wifi: 27.250 Won dibagi bertiga jadi 109rb (pesen online lebih murah dapat potongan 5.500 dari 32.000won)
Transport T-Money: 800rb
Taksi+Tiket Nami Island: 1jt
Makan+jajan: 3jt
Total sekitar 12.5jt

***

Setiap pilihan pasti ada plus dan minusnya.
Kelebihan ikut travel backpaker:
  1. Seperti yang saya jelaskan tadi jika kita memakai jasa travel kita tinggal duduk cantik semua sudah siap. 
  2. Enggak takut nyasar karena ada tour leadernya
  3. Ada yang motoin
  4. Kalau beruntung kita bisa dapat temanya kelompok yang suka traktir (rejeki tuh)
Kekurangan
  1. Kita gak tahu siapa yanga ada dalam kelompok kita. Bisa jadi yang berusia senior atau masih muda, berkeluarga dan lain-lain. Saya pribadi kurang suka jika random team hehehehe. Takutnya zonk. Mungkin karena saya seringkali mengalami pengalaman kurang mengenakkan ketika liburan dengan "random people".
  2. Kalau ada yang telat bangun maka akan menganggu jadwal yang lain
  3. Enggak bisa seenaknya merubah jadwal 
  4. Lebih mahal
Travel mandiri 
Kelebihan
  1. Bebas menentukan destinasi kita. Saya tipikal orang yang tidak bisa spontan. Harus ada planning kemanapun kita pergi. Jadi, saya bikin itinerary kemana saja kita akan pergi
  2. Bisa dapat mengunjungi banyak tepat. Biasanya dalam 1 hari bisa 3 atau 4 tempat. Tergantung cuaca dan partner. Makan dan minum kita bisa bebas pilih yang penting halal. 
  3. Itinerary bisa berubah sewaktu-waktu, karena mungkin kita kesiangan bangun.
  4. Lebih murah dan lebih hemat
  5. Melatih mental menjadi survivor. Cieelahh...
  6. Kita jadi tahu lho kepribadian partner kita selama travelling, karena semuanya akan terlihat ketika kita liburan bersama mereka
Kekurangan
  1. Suka nyasar (bisa jadi ketika nyasar malah menemukan tempat yang bagus. Seringkali sih begitu). Tapi tenang gaes kita punya map offline atau online kok hehehehe.
  2. Fotonya harus gantian
  3. Semuanya diurus sendiri, dan itu menguras pikiran juga lho.
  4. Setidaknya punya kartu kredit. Beberapa guest house harganya lebih murah jika kita melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit, tidak hanya itu kita bisa sewa wifi dengan kartu kredit dan harganya pun juga sangat murah dibanding kalau kita bayar di tempat.
  5. Harus banyak-banyak baca referensi mengenai destinasi yang kita kunjungi apakah layak dikunjungi atau tidak
***

Tips travelling baik menggunaka jasa travel atau mandiri.
Selalu sediakan uang cash ya, karena kadang negara yang kita kunjungi tidak menerima pembayaran dengan menggunakan kartu debit. Saya sendiri biasanya menggunakan uang cash dan debit. Debit ketika melakukan pembayaran di toko besar seperti swalayan. Sebab, kartu debit saya memiliki rate yang super bagus dibanding bank konvensional lain.

Best wishes,
Ria Dhea



Senin, 21 Mei 2018

Jalan-jalan ke Seoul, Korea Selatan [Part-1]

Anyonghaseyo...

Tanggal 13 Januari 2018 saya melakukan travelling selama 8 hari 7 malam di Seoul, Korea Selatan. Ini adalah kunjungan kedua saya  ke Seoul. Sebelumnya tahun 2016 lalu saya mengunjungi Seoul. Bedanya tahun 2016 saya menggunakan jasa travel, kalau kunjungan kedua ini saya jalan sendiri bersama dengan 2 orang teman saya. Saya akan membuat ulasan perbedaan travelling jasa travel vs jalan sendiri as soon as possible hehehehe (masih ada PR trip ke Tallin part-2 belum selesai 😅).

Saya membuat itinerary lengkap sendiri dan diskusi juga dengan teman saya. Walaupun ada beberapa itinerary yang kami skip, karena kelelahan hehehehe. Saya mendapat tiket hampir satu tahun yang lalu pas event Garuda Travel Fair. Penerbangan dari Surabaya ke Incheon dengan harga 4,8 juta pp satu kali transit di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta full services seperti Garuda. Jadi, saya menyarankan kalau misal ada promo maskapai full services pilih saja maskapai tersebut.

Enaknya Maskapai Full Services


Menurut saya dengan harga segitu termasuk murah dibanding waktu pertama kali saya ke Seoul memakai Air Asia harga itu belum termasuk bagasi Surabaya-Incheon, Incheon-Surabaya apalagi enggak

Hari ke-1

Pukul 08.30 kami sampai Incheon. Sesampai di Incheon kita ke toilet dulu cuci muka, gosok gigi, morning routine lah yah. Setelah itu kami menuju tempat sewa Wi-Fi router. Kami dapat promo diskon sewa Wi-Fi pocket di Wide Mobile lewat situs Seoul Travel Pass. Di situs ini teman-teman bisa mendapatkan diskon tidak hanya sewa Wi-Fi tetapi ada kupon belanja, makan, museum dan lain-lain. Kami sewa Wi-Fi untuk 8 hari totalnya 27.500 ₩ bisa dipakai maksimal 5 orang dan unlimited. Wi-Fi  pocketnya tahan selama 6-7 jam. Kalau dipakai bersama-sama sangat menghemat budget. Jangan kuatir kecepatan Wi-Fi pocket ini super cepat. Karena saya sewanya enggak on the spot jadi saya tidak perlu deposit, dan lagi harganya jauh lebih murah dibanding kalau sewa di tempat.

Kemudian, kami membeli Seoul T-Money which is kartu ini digunakan untuk transportasi kita selama di Seoul. Kartunya sendiri bisa beli di convinient store Incheon atau mesin kartu T-Money harganya 4.000 ₩. Top-up nya di mesin top up T-money atau di convinient store. Selama 8 hari saya top up sebesar 50.000 ₩. Itupun selama 8 hari masih sisa sekitar 20.000 ₩.

Masalah transportasi beres, lalu kita menuju ke hostel. Kami menginap di daerah Hongdae. Kami menginap di BoA Hostel. BoA Hostel ini lokasinya sangat strategis dekat sekali dengan exit subway Hongik University line 4 dan lagi muslim friendly. Kamarnya sangat nyaman, kasurnya besar, kamar mandi dalam, dapur, dan ada cafe halalnya. Sayangnya mereka tidak menyediakan free breakfeast. Pemesanan harus segera dilakukan ya karena hostel ini favorit sekali di Tripadvisor.





Karena hostel kami dekat dengan Hongdae, destinasi pertama kita adalah Hongdae Street. Sekalian makan siang di ddakgalbi Yoogane branch Hongdae. Menunya ayam bumbu merah ala drama gitu. Ada juga yang menunya seafood. Saya sudah pernah merasakan di Myeongdong ternyata menurut saya di Myeongdong lebih enak dibanding di Hongdae. Cabang Yoogane di Myeongdong lebih besar dibanding di Hongdae. Side dish seperti kimchi kalau di Myeongdong bisa ambil sendiri, kalau di Hongdae kita diambilin sama waitress-nya. Harganya juga lumayan murah kalau dibuat makan bertiga 12.000₩. Porsinya buanyak banget.





Yoogane-Hongdae Branch

Jalanan sekitar Hongdae


Setelah kenyang kami mengelilingi Hongdae. Lokasi Hongdae banyak banget anak mudanya dibanding pas waktu saya di Myeongdong. Mungkin karena letaknya yang dekat universitas. Fashionnya pokoknya anak muda banget. Street food-nya juga lebih murah dibandingkan di Myeongdong yang memang tourist landmark-nya. Kalau di Myeongdong eomuk 2.000₩ per tusuk, di Hongdae kalian bisa mendapatkan harga 1.000₩ per tusuk dan lebih besar dibanding di Myeongdong. Ada juga taikiyaki atau kue ikan isi 6 buah kecil-kecil harganya 2.000₩. Isinya ada coklat dan kacang merah. Saya sih suka banget isi kacang merah karena lebih enak. Tidak hanya fashion dan street food di Hongdae kalian juga bisa menemukan toko skin care. Bagi pecinta stationary kunjungi Art Box. Ini adalah toko stationary favorite saya walaupun harganya lumayan mahal dibanding Daiso.





Dari Hongdae, kita pergi ke Lotte Dutty Free daerah Myeongdong. Gilak sumpah! Turis-turis dari China, Taiwan dan Jepang mereka kalau belanja bawanya koper super gede. Isinya apalagi kalau bukan kosmetik. Bahkan pegawainya Lotte menguasai bahasa China, Jepang dan Inggris. Mostly, mereka kalau diajak bahasa Inggris sedikit kurang lancar. Belanja kosmetik di Lotte Dutty Free memang worth it, tapi sayangnya kita harus belinya banyak. Kalau belinya cuman 1 jatuhnya akan mahal dibanding kalau belanja di Myeongdong atau di Hongdae. Pensil alis Innisfree kalau beli 5 sekaligus harganya hanya 13$. Oiya di Lotte ini harganya berupa Dollar dan Won. Kalap deh pokoknya disini. Nature Republic 92% Aloevera (yang lagi hits nih...) harganya sekitar 40.000 IDR per jar kalau belinya 6 sekaligus tinggal kalikan aja. Nah enggak gila tuh, kalau di Indonesia di toko online bisa kena 115.000-140.000 IDR. Kalau punya kartu mending transaksi pakai kartu, saya pakai kartu debit CIMB Niaga, ratenya jauh lebih murah dibanding rate di money charger. Tapi ya itu 😅, hati-hati enggak kerasa tau-tau abis aja saldonya 😆😆. Namanya jugak wanitah ya.
Setelah kami belanja kosmetik, kami pergi ke supermarket Lotte tuh. Saya kan ngidam bangets ya yang namanya Yuja Cha alias teh citron Korea. Saya sampai kalap beli 2 botol gede harganya 3.5$ pas itu ada diskon 50% dari harga 7$. Ini yang bikin berat koper saya 😓. Emang enak bangets dan seger gitu. Bisa juga dibuat selai. Selain itu belanja oleh-oleh di Lotte juga rata-rata lebih murah.
Sekitar jam 9 malem kita akhirnya kita memtuskan pulang. Makan malam kami adalah mie instan dan beberapa lauk yang kami bawa dari Surabaya.


Hari ke-2
Hari dimana kita kesiangan hahahaha. Kita jalan mulai pukul 08.00 pagi waktu setempat. Sarapan di GS25 dekat hostel. Menunya saya beli kimbap dan banana milk. Alhamdulilllah kenyang bingits.  Anyway, kimbapnya ada yang isi seafood. Rencananya kita mau ke Mount Seorak, tapi berhubung kami kesiangan kami memutuskan mengganti destinasi ke Gwanjang Market, Gangnam Underground market dan Namsan Tower.

Gwanjang market itu pasar yang intinya tempat belanja juga. Jadi Gwanjang ini tidak hanya makanan tapi juga ada skincare store gitu. Intinya di Korea Selatan itu dimana-mana ada toko skincare deh walaupun di pasar. Cuco meong bagi wanitah. Ada juga jual street food ugghh enak bangets. Harga Eomuk disini cuma 500₩ ya tapi ukurannya lebih kecil dibanding Hongdae. Kalau saya sih belum ada yang mengalahkan Eomuk di Hongdae 😝😝. Kami beli oleh-oleh disini (lagi, saya paling males beli oleh-oleh wkakaakka apalagi titipan orang-orang yang rempong alias banyak maunya 😞). Pusing! Jadi saya salut banget sama JasTip online gitu. Kalau saya orangnya mah gak sabaran suka gemes sama yang rewel kalau nitip.

Gangnam Underground Market adalah destinasi belanja favorit saya dan teman saya waktu kunjungan pertama dulu ke Seoul. Disini kita bisa menadapatkan baju, aksesoris, kaos kaki, sepatu syal dan lain-lain dengan harga murah dibanding tempat belanja lain. Selain itu modelnya juga sedang in. Di Gangnam Underground Market juga menjual perlengkapan musim dingin, seperti coat dengan harga yang tidak terlalu mahal. Saya kemarin mendapat harga 29.000₩ dengan bahan fleece dan tebal. Manteb deh pokoknya. Rata-rata harga coat disini 25.000₩-60.000₩. Tergantung bahan dan modelnya. Untuk sweater dari harga 9.000₩-20.000₩. Di Myeongdong kita tidak bisa mendapat harga segini hehehe. Sebenarnya ada lagi sih Underground market di Intercity Bus. Cuma saya belum pernah kesana.
Berhubung lagi, random friend saya capek dan masuk angin kami memutuskan menunda ke Namsan Tower. Langsung makan malam di Insadong vegetarian restaurant. Oh Se Ge Hyang atau bahasa Inggrisnya Happy Cow. Lokasinya di Insadong. Tidak terlalu jauh dari Gangnam. Sekitar 25 menit. Sialnya waktu itu bertepatan dengan orang pulang kerja jadi subway sangat ramai dan berdesak-desakan. Oh Se Ge Hyang menurut saya enak bangets. Menu favorit saya adalah sundubu jigae vegetarian. Tofunya benar-benar lembut dan menggoyang lidah. Terus supnya juga enak bangets. Nasinya warna ungu jadi ini kayaknya sih berasnya dicampur dengan biji-bijian gitu.
Puas laaah. Harganya pun juga 11-12 dengan Yoogane. Kalau dimakan rame-rame jatuhnya emang lebih murah. Tapi kalau sendirian mahal uga. Karena makan tempat makan Korea Selatan itu selalu ada side dishnya yang sebajek alias banyak banget.











Kemudian, saya dan F mengantar teman ke hostel karena masuk angin kita memutuskan untuk memulangkan dia dulu lalu saya dan F melanjutkan ke Dongdaemun mencari sweater dan mampir ke Migliore. Rencananya kita mau naik Subway tapi berhubung yang sakit akhirnya kita naik taksi. Setelah mengantar teman yang masuk angin tadi, saya dan teman saya menuju ke Dongdaemun. Tentu saja kita pakai Subway 😁 karena penghematan.

Ini kopi kesukaan say karena harganya lumayan terjangkau. Saya baca dibeberapa website dan says lihat di YouTube Paik Coffee ini termasuk murah dibanding not dengan beberapa merek kopi yang lain. Lumayan lah harganya seingat says sekitar 3.000-3.500₩. Bisa ditemukan dibeberapa underground station gitu.

Penampakan Oh See G Hyang. Yap jadi restorannya itu emang nyempil banget.
Setiap hari Senin, Migliore tutup ya teman-
teman. Jadi, pas waktu kita kesana zonk, karena Migliore tutup. Akhirnya kita ke Doota Mall yang memang buka sampai subuh cuma yang bagian Dutty Free kayak  gitu tutupnya jam 11 malam. Oiya Line Store di Dotta ini lebih murah dibandingkan di Myeongdong atau di Hongdae lho. Namun, saya kurang tahu ya kalau di Itaewon gimana. Karena waktu di Itaewon saya males mampir, masuknya aja butuh perjuangan, antriannya itu lho menggila. Tentu saja baik kalau belanja di Dotta Mall Tax refund ya. Lebih murah deh pokonya.
Terus setelah kita ke Line Store Dotta kita jalan-jalan biasa lah jajan street food sekitaran situ. Harganya sih tidak terlalu murah dari Hondae juga tidak terlalu mahal seperti di Myeongdong.

Hari ke-3...
Bersambung



Best wishes,
Ria Dhea







Selasa, 15 Mei 2018

Visa Korea Selatan

Hi!
Kali ini saya akan membahas mengenai pembuatan Visa Korea Selatan. Sebelumnya saya sudah menjelaskan jika ini kedua kalinya saya mengunjungi Negeri Gingseng. Pun dikunjungan kedua ini Visa Korea saya diuruskan oleh pihak travel, karena berbagai pertimbangan.
Saya dan teman saya tinggal jauh dari ibukota, dimana pembuatan Visa Korea Selatan harus dibuat di Embassy of South Korea yang ada di Jakarta. Biaya untuk single visa IDR 544rb (cek saja di websitenya disini), berlaku untuk 30 hari. Jasa pembuatan Visa Korea Selatan melalui travel IDR 650 ribu. Dibanding saya pergi ke Kedubes Korea Selatan saya mending menggunakan pembuatan visa via travel. Estimasi lebih dari IDR 500 ribu jika saya nekat berangkat sendiri. Itulah menjadi salah satu pertimbangan pihak saya. Hanya saja ya itu kita harus benar-benar jeli dan mencari tahu jasa travelnya itu terpercaya atau tidak.




Setelah saya menghubungi  pihak travel untuk menguruskan Visa Korea Selatan, pihak travel meminta untuk mempersiapkan beberapa dokumen seperti yang ada di halaman kedutaan Korea Selatan. Ini untuk single visa ya. Update 3 Maret 2018

Dokumen Persyaratan dan Susunan Dokumen

1. Formulir Aplikasi Visa (foto langsung ditempel pada kolom foto)
: Isi Formulir dengan lengkap
2. Paspor Asli dan Fotokopi Identitas Paspor (paspor lama jika ada)
: Jika sudah pernah mengunjungi Amerika atau Negara OECD lampirkan fotokopi visa Negara tersebut
3. Surat Keterangan Kerja atau Surat Keterangan Mahasiswa (Asli)
- Pelajar/Mahasiswa : Surat Keterangan Mahasiswa/pelajar dalam bahasa Inggris
- Karyawan  : Surat Keterangan Kerja dalam bahasa Inggris
- Wiraswasta : Fotokopi SIUP
4. Dokumen Keuangan
: Rekening Koran, Bukti Potong Laporan Pembayaran Pajak (SPT) atau Slip Gaji
- Pelajar/Mahasiswa wajib melampirkan Rekening Koran Orang Tua
- Ibu Rumah Tangga ataupun yang tidak bekerja dan tidak memiliki rekening koran pribadi, wajib melampirkan rekening Koran Suami/Istri.
5. Fotokopi Kartu Keluarga
Jika ada pengundang pribadi ataupun perusahaan pengundang, wajib melampirkan tambahan dokumen dibawah ini
6. Surat Undangan, Fotokopi SIUP Perusahaan Pengundang, Surat Jaminan, Fotokopi Identitas Pengundang
7. Tujuan dengan waktu tinggal lebih dari 90 hari, lampirkan Certificate of Health dari Rumah Sakit yang telah ditunjuk oleh Kedubes Korea.

* Tiket Pesawat dan reservasi tempat menginap bukan persyaratan dan tidak perlu dilampirkan
* Dokumen di atas wajib disusun sesuai urutan dan dijepret dengan rapi.
Sumber: Kedutaanbesar Korea Selatan

Visa akan diproses oleh kedutaan kurang lebih 14 hari kerja. Jika visa ditolak maka uang pembuatan visa tidak akan dikembalikan. Pastikan semua persyaratan lengkap dan sesuai apa yang dimita. Jangan dikurangi atau dilebihi. Baca baik-baik petunjuk pengisian formulir. Semoga berhasil! Selamat liburan! 😍😎

Best wishes,
Ria Dhea

NB: Kok pingin ke Korea Selatan lagi ya...