Senin, 11 Juli 2016

Scarlet-The Lunar Chornicles by Marissa Meyer


source:goodreads

Judul: Scarlet
Pengarang: Marissa Meyer
ISBN 9786027150560
Harga: IDR 81.500
Penerbit: Spring
Penerjemah: Dewi Sunarni
Jumlah Halaman: 444
Rating: 3.5/5
Genre: Sci-Fi, Dystopia, Young Adult

"Dan bukankah pria alfa bertanggung jawab untuk melindungi semua orang? Bukan hanya kawanan, tapi pasangannya juga?"
[pg.433]

Wew unpredictable!
Scarlet merupakan seri kedua dari Cinder-The Lunar Chronicles. Melanjutkan kisah pelarian tokoh utama Cinder dari cengkraman Ratu Levana yang kejam dan penuh tipu daya namun pada seri kedua ini tokoh utama tidak hanya berfokus pada Cinder saja namun ada tokoh perempuan lain, Scarlet. Scarlet tinggal di sebuah pertanian bersama neneknya. Suatu hari nenek Scarlet hilang secara misterius dan sudah hampir 2 minggu lamanya tanpa ada kabar. Bahkan detektif dan kepolisian yang mencari neneknya sudah menyerah. Nenek Scarlet diasumsikan gila dan kasus ditutup. Di saat yang sama ia bertemu seorang pemuda, Wolf, yang mencurigakan. Wolf menawarkan bantuan kepada Scarlet untuk menemukan neneknya. Scarlet mulai bimbang, disisi lain ia tidak percaya sepenuhnya pada Wolf tetapi lelaki itu telah mencuri hatinya.

"Wanita Alfa," gumamnya. "Sepertinya aku menyukai itu."
[pg.434]

Bisa ditebak untuk seri kedua ini tokoh utama dongeng Gadis Berkerudung Merah dan Serigala. Mungkin kita sudah tahu jika Si Kerudung Merah suatu hari mendapat tugas dari ibunya untuk menjenguk neneknya di hutan. Pada waktu di tengah perjalanan ia di bertemu dengan serigala atau tidak lain adalah "wolf". Sekali lagi, saya cukup terkesan dengan penulis yang menggabungkan dongeng sehingga menjadi seri distopia yang apik dan nyambung dengan cerita sebelumnya.

Jika setting seri pertama adalah New Beijing atau Asia, tetapi buku kedua ini kita akan diajak terbang ke Eropa tepatnya di Prancis, Rieux. Cinder memutuskan untuk pergi Eropa mencari tahu bagaimana ia bisa dilarikan oleh Michaelle Benoit yang tidak lain adalah nenek Scarlet. Secara keselurahan untuk settingnya digambarkan sangat detail.

Sayangnya konflik untuk buku kedua ini menurut saya kurang greget dan seru. Karakter Scarlet juga kurang greget dibanding Cinder. Pada buku kedua ini saya kurang menyukai pembagian cerita pada tokoh dalam cerita. Saya lebih menyukai jika Mbak Meyer ini menunjukkan ini lho sekarang pemikiran Cinder atau Scarlet atau Pangeran Kai. Jadi sering meloncat-loncat setelah Scarlet lalu tiba-tiba Pangeran Kai. Tapi untungnya jelas dimana bagian Cinder atau Scarlet atau Pangeran Kai.

Rating: 3.5/5


Best wishes,
Ria Dhea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar