Senin, 17 Desember 2018

Tanah Surga

...
Orang bilang tanah Kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi jadi tanaman

Koes Plus-Kolam Susu


Sepenggal lirik lagu lawas menemani perjalanan kereta api dari Surabaya menuju Malang. Ketika saya melihat hamparan padi yang luas saya teringat perjalanan-perjalanan saya di beberapa negara. Saya tidak menyesal terlahir dan hidup sebagai orang Indonesia. Disini adalah tempat dimana dulu diperebutkan oleh penjajah (mungkin saat ini juga) saking kayanya. Hasil laut, hasil kebun, hasil pertanian, emas, batu baru, minyak bumi  melimpah ruah. Hanya perlu pengolahan yang tepat dan SDM yang tidak hanya memikirkan urusan perut.

Saya pikir dulu ketika saya pergi 10 bulan dari Indonesia, saya tidak akan merindukan negara saya. Saya lelah dengan segala macam cerut marut politik yang ada di negara saya. Urusan pengangguran yang tidak ada habisnya, urusan transportasi yang making lama semakin bikin badmood, apalagi sekarang banyak yang berdebat mengenai perbedaan suku, rasa, agama bla bla bla. Bikin emosi. Namun, semua itu salah, Marimar. 1 bulan saya tinggal di negara orang bikin saya super sensitif. Ketika saya mendengarkan lagu Indonesia Raya saya bisa nangis 😂.


...
Ku lihat ibu pertiwi sedang bersusah hati
Air matanya berlinang 
Mas intanmu terkenang

Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan berdoa

Ismail Marzuki-Ibu Pertiwi
...

Lagu itulah yang bikin saya nangis kejer. Ini bukan karangan. Ini benar-benar sesuatu yang saya alami. Selama 24 tahun, saya hidup di Indonesia yang orang-orangnya selalu tersenyum ramah disana benar-benar berbeda. Kalau di Indonesia kita hidup saling menggantungkan disini berbeda. Umumnya, kita dituntut mandiri. Kalau kita benar-benar mentok baru kita meminta orang yang tepat untuk membantu kita. Pokoknya selama 10 bulan itu ketika saya mendengar lagu tentang Indonesia rasanya kangen dan sedih jadi satu.

Selama itu juga saya yang tidak pernah merasakan what winter is? Saya untuk pertama kalinya mengalaminya. Orang-orang Eropa lebih terburu-buru dan jarang senyum. Mereka ingin cepat-cepat sampai ke tempat tujuan. Ingin segera menghatkan diri. Tidak salah sih, apalagi pas tidak turun salju cuma angin musim dingin, beuh dingginnya minta ampun sis. Berbeda dengan di Indonesia yang selalu hangat begitupula orang-orangnya.

Yang saya syukuri adalah saya lahir dan tinggal di negara yang kata orang adalah Tanah Surga. Kaya akan alam, hasil laut melimpah ruah, hasil pertanian, hasil tambang. Apalagi yang kurang?! Begitu hebatnya Tuhan menciptakan negara saya ini, Indonesia.

Ria Dhea,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar