Kamis, 06 Desember 2018

Sehari di Šiauliai, Lithuania (Lithuania Trip Part 1)


Pernah mendengar nama negara Lithuania?!
Oke kali ini saya akan membahas perjalanan saya 3 hari 2 malam di Lithuania. Pertama, saya akan membahas perjalanan saya di Cross Hill Šiauliai, Lithuania. Lengkap mulai dari tempat menginap sampai menuju ke Cross Hill dan saya merasakan seperti sedang syuting film thriller 😅.




Saya bersama partner saya yang lain, Mbak Dyan. Kali ini kami melakukan trip di akhir musim semi menuju summer, iya jadi lumayan panas. Kami memutuskan pergi ke Lithuania, karena Mbak Dyan juga belum pernah kesana. Kami berangkat dari Tallinna busjam menuju ke Lithuania by bus. Bus pun saya bilang cukup murah. Pada waktu itu usia saya masih 25 tahun, dan masih terhitung sebagai pelajar hehehehehe. Jadi, ada diskon dong. Betapa istimewanya seorang pelajar di Eropa ituuuhh. Kami berencana dari Tallinn langsung menuju ke Šiauliai, atas rekomendasi teman kami. Daerah situ wajib untu dikunjungi. Tidak ada bus yang menuju langsung ke Šiauliai, jadi kita harus lewat Riga, Latvia by bus.
Harga dari Tallinn ke Riga umum adalah 14.40 Euro kemudian Riga ke Šiauliai juga sama 14.40 total 28.80 Euro.
Sedangkan pelajar (maksimum usia 26 tahun) mendapat potongan seharga 11.58 Euro dari Tallinn ke Riga kemudian Riga ke Šiauliai juga 11.58. Totalnya 23.16 Euro. Kami naik bus Lux (merek armadanya hehehehe).

Dari Tallinn ke Riga membutuhkan waktu 4.5 jam perjalanan, kami berangkat pukul 16.00 dari Tallin dan sampai Riga sekitar pukul 20.25. Kemudian dari Riga ke Šiauliai jam 21.30 berangkat sampai jam 23.55. Bisa dibilang perjalan menuju Šiauliai sedikit horror. Kendaraan yang kita pakai berupa minivan dan melewati jalanan yang banyak sawahnya dan itu gelap. Sampai saya si tukang tidur kemanapun dan dimanapun dan dalam kondisi apapun merasa tidak nyaman, gak ngantuk sama sekali. Takut aja. Imajinasi langsung macam-macam. Pokoknya creepy banget!


Kami memesan penginapan di Youth Hostel. Pertimbangan kami soal harga dan kedekatan dengan lokasi bus. Lokasi hostelnya ini memang dekat sekali dengan Old Town dan deket dengan terminal bis. Harganya juga sangat amat terjangkau. Mereka menyediakan beberapa ruangan twin, triple, quad, lux. Kami memesan ruangan tipe twin, kalau untuk 2 orang saja dikenakan 13 Euro per malam. Tapi kalau ditempati 1 orang dikenakan biaya 20 Euro.
Kami sampai di Hostel seitar pukul 00.00 waktu setempat. Tidak sulit mencari hostel ini, karena tempatnya jalan sekitar 1 menit dari pemberhentian bus. Kami ingin segera istirahat di Hostel. Di kota Šiauliai, berbeda dengan kota-kota besar di Eropa yang pernah saya datangi. Kota ini seperti kota mati, benar-benar sepi bahkan orang mabuk tengah malam pun tidak saya temui. Kami mengetuk pintu hostel. Datanglah wanita tua kurus dan ramah. Namun, tampak sedikit horor (mungkin juga karena efek perjalanan kami). Ibu yang membukakan pintu hostel seperti wanita yang ada di film-film thriller 😅 Kami langsung diantar ke kamar yang kami pesan, sebeumnya kami telah memberitahu pihak hostel jika kami akan check-in tengah malam. Hostelnya pun juga sangat sepi. Setelah tiba di kamar kami, kasurnya pun juga sangat sederhana. Dengan seprei kotak-kotak. Waktu kami tidur ternyata kasurnya sangat empuk sampai saya tertidur pulas wkakakaka. Karena kamar mandinya adalah shared room, kami harus tetap bangun pagi, selain untuk sholat dan mandi, takutnya kita tidak bisa mandi leluasa karena aktivitas para bule hehehehehe. Pun kamar mandinya juga agak ngeri. Sayangnya saya tidak mengambil foto, karena saya tidak terbiasa mandi dengan membawa ponsel.

Paginya, kami mencari sarapan di sekitar hostel, karena tidak ada sarapan yang disediakan di hostelnya. Kami menemukan supermarket didekat terminat. Lebih tepatnya jadi satu dengan terminal bus. Karena pada saat ini masih terlalu pagi, supermarketnya belum buka. Jadi, sambil menunggu buka kami jalan-jalan dulu di Old Town Šiauliai. Mungkin karena terlalu kecil dan kami tidak paham sejarah Old Town nya kami merasa bosan. Lebih tepatnya Old Town nya membosankan hehehehe. Belum ada 1 jam kami memutuskan menunggu saja di supermarket. Selain itu kami juga tidak tahu jam berapa bus menuju Cross Hill.
 



Sekitar pukul 07.30 an pagi ada restoran yang sudah buka. Kami membeli sarapan roti dan susu sambil mencari informasi jam berapa bis menuu Cross Hill. Di time table kedatangan bus pun cukup membingungkan. Mau tanya orang mereka tidak dapat berbicara dengan Bahasa Inggris. Kebanyakan yang saya temui mereka berusia lanjut. Akhirnya ada seseorang yang dapat sedikit berbicara Bahasa Inggris dan menunjuukan jika bis menuju Cross Hill akan datang sebentar lagi, dan menunjukkan dimana line bis tersebut.



Bis pun datang sekitar pukul 09.00 pagi. Kami saling meyakinkan kalau itu adalah bis yang benar-benar kami naiki. Karena bentuk bisnya yang menurut kami sudah tidak layak. Mirip seperti kopaja hehehehe. Lalu, betapa kami terkejutnya harga tiket menuju Cross Hill hanya 0,28 Euro wkakakakaka. Ini bus apa becak. Sungguh murah meriah. Dari terminal menuju Cross Hill pun lumayan jauh sekitar 45 menit. Kami terkedjoet lagi bisnya pun dilengkapi dengan Wi-Fi. Bukan sekedar Wi-Fi biasa, kecepatannya tingkat dewa. Sampai saya bisa streaming YouTube selama perjalanan. Memang yaaa jangan menilai sesuatu dari covernya saja 😝.


Setelah 45 menit perjalanan yang menurut kami cukup menghebohkan, sampailah kami ke Cross Hill. Perjalanan ke Cross Hill tidak semudah itu, Ferguso! Menuju Cross Hill pun dari bus stop harus berjalan sekitar 10-15 menit. Melewati pertanian gandum. Saya tidak bisa membayangkan kesana malam hari 😹. So creepy! Sampailah kita ke Cross Hill!!!






Kenapa kami memilih Cross Hill?! Pertama, kata orang tempat ini wajib dikunjungi ketika berkunjung ke Lithuania. Kedua, Cross Hill sendiri merupakan simbol perdamaian ketika terjadi perang ketika Lithuania masih bergabung dengan Uni Soviet. Korban-korban perang yang berguguran banyak yang dimakamkan disini sebagai pahlawan perang. Di tempat inilah orang-orang dapat membuat salib sesuai dengan keinginan mereka. Jadi di tempat ini ada beberapa orang yang menancapkan salib. Banyak juga turis dari Jepang, Korea Selatan, Amerika dan beberapa negara  menancapkan salib di tempat ini. Kebanyakan salib yang saya baca adalah mengenang orang-orang yang mereka cintai dan telah meninggal. Pemandangan disini ya hanya Cross Hill saja tidak aawisata lain hehehehe. Kalau kalian penyuka sejarah worth it lah. Tapi yang kurang menyukai, skip aja. Selain menuju kesininya itu lumayan menguras tenaga, karena transportasinya kurang memadai. Dalam artian pilian transportasi umumnya hanya terbatas.

   

Setelah puas kami mengelilingi Cross Hill, kami kembali lagi ke bus stop. Lumayan lama sih nunggu bisnya, karena bisnya setiap 45 menit sekali hehehe. Kami kembali ke hostel temat kita menginap untuk mengambil tas kami. Sebelumnya kami sudah check out, dan memitipkan barang-barang kami hostel. Kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Vilnius, ibukota Lithuania dengan memakai bis lagi.



Saya akan melanjutkan perjalanan kami menuju Vilnius.

to be continue...

Best regards,
Ria Dhea



1 komentar:

  1. Halo, Kak Ria! Saya baca2 blognya karena ikutan 14dayschallenge nya blogspedia.

    Wah seru banget tulisan travellingnya. Jadi ikut ngerasain seremnya di cross hill. Ingin tau juga kak di Lithuania ada tempat wisata apa aja yang bagus untuk dikunjungi?

    BalasHapus