Rabu, 28 November 2018

One Day Trip in Berlin-Sehari Jalan-Jalan di Berlin

Helowww,

Lama sudah yaa saya tidak pernah mengisi blog saya. Terakhir bulan Oktober lalu. Saya harus mengumpulkan niat untuk sekedar menulis blog. Kerjaan menumpuk bikin soal ujian, koreksi, bikin materi, dan harus revisi beberapa artikel dan proyek buku. Yah kalau bicara tentang pekerjaan tidak akan ada habisnya ya gaes πŸ˜“.



Oke kali ini saya akan membahas mengenai trip saya di Berlin. Walaupun sedikit terlambat, tapi saya suka mengenang perjalanan saya di Berlin apalagi waktu itu menjelang akhir musim dingin. Dinginnya ini Subhanallah, parah banget. Selain itu, sejak saya sekolah dasar, Jerman adalah list pertama negara yang harus saya kunjungi. Dulu waktu sekolah dasar, saya ngefans dengan tim sepak bola Jerman, der Panser. Terutama penyerang kebanggan Jerman bernomor punggung 11, Miroslav Klose. Saya masih ingat betul tahun 2002 ketika itu Jerman melawan Brazil di final World Cup yang diadakan di Jepang-Korsel mengalami kekalahan. Nangis dong saya waktu itu. Kaaan gak penting banget ya πŸ˜…. Sejak saat itu saya bilang kepada Bapak saya, "Pak pokoknya nanti mau ke Jerman ya Pak. Doakan ya Pak"
Bapak saya sih iye iye aja nangepin celotehan anaknya yang waktu itu kelas 6 SD.




Alhamdulillah,
Sungguh saya tidak menyangka sama sekali. Doa saya dikabulkan oleh Alaah SWT. Saya mengunjungi Jerman. Walaupun, saya hanya sempat mengunjungi Berlin itupun hanya sehari. Karena, waktu kami benar-benar ngepres. Kami harus menyelesaikan deadline kualiah dan liburan kami termasuk sangat singkat. Waktu itu, saya mengunjungi Berlin lewat Polandia, Warsaw dengan menggunakan Bus. Karena jarak Berlin dan Warsaw yang lumayan dekat. Saya pergi bersama partner in crime saya, Mbak Yuita.

Bus yang kami naiki yaitu Polskibus. Kenapa, kami memilih menggunakan bus? Jawabannya karena angkutan yang murah meriah bagi kami mahasiswa. Walaupun kami mendapatkan beasiswa yang lumayan, namun kami harus menghemat. Kebutuhan saat musim dingin itu sangat banyak. Untuk saya, karena saya sewa apertemen, ketika musim dingin harga sewa apartemen di tempat saya akan naik dua kali lipat dibanding saat musim panas dan musim semi. Itulah mengapa kami kudu menghemat. Balik lagi ke transportasi yang kami gunakan yes. Harga  tiket Polskibus untuk 1 orang adalah 90 Zloty (mata uang Polandia). Karena kami berdua totalnya 180 Zloty dan ada booking fee-nya yaitu 1 Zloty. 1 Zloty sekitar 3.000 IDR, jadi harga tiket per-orang sekitar 350.000 IDR. Murah khaaan. Enaknya ya kalau di Polandia tahun 2015 masih pakai Zloty which is lebih murah banget dibandingkan dengan Euro. Kami berangkat dari Warszawa, Dworzec Autobusowy Metro MΕ‚ociny peron 1 ke Berlin ZOB, ZOB puku 23.00 dari Warsawa dan sampai ke Berlin pukul 08.30. So, kami tidur di Bus ya. Tujuan pertama kami adalah Hostel yang telah kami booking. Karena kami membawa bawaan yang cukup merepotkan.

Penginapan kami di Hostel Plus-Berlin per-orang 9 Euro/malam atau sekitar 150.000 IDR (kurs waktu itu sekitar 15.000++ IDR) dengan kamar tipe Dorm 4 bed. Saya booking via Hostel World. Anyway, untuk booking hostel via situs biasanya membutuhkan kartu kredit ya. Namun, biasanya juga bisa kartu debit mastercard atau visa digunakan. Saya pernah mencoba memakai kartu debit lokal Indonesia logonya mastercard declined. Kebetulan saat itu kartu debit saya support, mungkin karena kartu debit saya berasal dari Eropa United yaaa. Sebenarnya waktu itu kami kurang nyaman dengan Dorm 4 bed karena mixed dan lagi kami perempuan. Takutnya kalau mixed isinya ada yang cowok, tapi karena banyak yang penuh dan selain itu mahal sekali penginapan di Berlin kita Bismillah saja. Alhamdulillah, ternyata hanya kita berdua. Karena, sebelumnya ada pasangan yang menginap, namun mereka memutuskan pindah kamar. Betapa leganya kami πŸ˜‚.

Setelah kami menaruh barang bawaan dan cuci muka, kami langsung ikut free walking trip. Biasanya, pihak hostel akan menawarkan untuk jasa ini. Jadi, sebenarnya free walking trip ini tidak benar-benar gratis karena pada akhirnya kita akan diminta seikhlasnya membayar jasa pemandu ini. Namun tour leadernya sangat mahir mereka akan memandu kita menuju spot terkenal terutama di Kota Berlin. Mereka bercerita tentang spot atau landmark yang dituju tentu saja mereka sangat fasih berbahasa Inggris. Nah, enaknya lagi mereka itu biasanya adalah local guide yang pasti sangat mengenal landmark. Kalau kalian menyukai penjelasan pemandunya, tidak ada salahnya kalian memberi tip seikhlasnya. Karena, saya penyuka sejarah, apalagi kalau pemandunya benar-benar pandai menjelaskan saya tidak ragu untuk memberi tip, namun jika saya tidak menyukai saya tidak akan memberikan tip (katakanlah alasan klasik mahasiswa 😝).

Kami hanya memiliki waktu terbatas di Berlin, jadi kami langsung memutuskan ikut free walking trip. Karena, kami menginap di Hostel Plus, Berlin, dimana tempat itu merupakan titik kumpul free walking trip sehingga kami berangkat bersama beberapa rombongan turis asing juga yang berasal dari Australia. Tour leader kami memang asli orang Jerman, sayangnya saya lupa waktu itu dia berasal darimana. Spot pertama yang kami datangi tentu saja Oldt town Berlin. Yah seperti kita ketahui, di kota tua seperti itu pasti banyak menyimpan cerita sejarah.


So, pasti kita tidak asing dengan NAZI yang pada Perang Dunia fahamnya dianut oleh sekelompok orang. Dan Jerman adalah tempat kelahiran NAZI. Pemandu kami menceritakan sejarah Brandenburg Gate. Gerbang ini adalah simbol perdamaian yang Friedich Wilhemm II. Namun, sayangnya sangat susah mencari spot foto terbaik, karena banyak sekali wisatawan yang berfoto di depan gerbang ini. Saya sangat menyarankan foto pada malam hari, lebih indah dengan cahaya lampu kuning. Bagus pokoknya.



Yang kedua kami pergi ke Gedung Parlemen. Kemudian kami ke Berlin Wall. Sayang sekali waktu itu ada beberapa renovasi begitu pula dengan beberapa spot bagu. Jadi, banyak tempat yang ditutupi dengan kain dan beberapa alat berat πŸ˜“. Kami sempat masuk sebentar di Deutscher Dom, lalu saya sempatkan foto setelah acara walking tour. Yang paling berkesan bagi saya adalah The Holocaust Memorial. Tempat ini merupakan bentuk penghormatan pemerintah Jerman, terhadap korban kekejaman Yahudi. Si pemandu mengatakan jika ketika datang kesini kita harus menghormati, dengan cara tidak menginjak-injak balok-balok, atau berdiri atau duduk sambil makan di atas balok tersebut. Karena, tempat tersebut dulunya banyak korban Holocaust berjatuhan dan dimakamkan di tempat tersebut. Beberapa waktu silam, ada seorang artis Indonesia yang viral karena berdiri dan berfoto di tempat ini. Nah, sebenarnya salah juga sih si artis ini, karena tempat sejarah ya mustinya dia harus menjaga sopan santun.




Ketika, si pemandu menceritakan sejarah Holocoust Memorial dia meminta anggota tur tidak memfoto dan bertindak tidak sopan, dan mendengarkan dia menceritakan sejarahnya. Bagus sih, tempatnya bersih. Tempat ini berkesan bagi saya karena apapun itu pembunuhan masal sangat kejam. Saya membayangkan bagaimana jika korbannya anak-anak kecil kemudian balita. Waktu itu saya berkaca-kaca ketika si pemandunya menceritakan kisah tersebut. Ini saya masih di Berlin, masih di tugu peringatannya. Belum di kamp konsentrasinya, pasti alhasil kalau saya pergi ke kamp konsentrasi korban NAZI, gak akan tega. Nangis terus lihatnya 😭.

Pemandunya sangat lihai ngomong-ngomong. Dia mengajak kami pergi ke cafe dan toko oleh-oleh kalau gak salah namanya Black Box apa ya, lupa saya. Saya dan teman saya yang belum sempat sarapan memutuskan untuk membeli donat dan roti. Mayan ugha sih Berli. Iya, mayan mahal wkakakakaka. Kami belum berniat membeli cinderamata, karena yaah mahal bagi kami.



Perjalan penutup free walking tour berakhir di sebuah katredal. Mohon maaf saya lupa nama katredalnya. Waktu itu sangat dingin dan orang bule jalannya cepet banget cuuyy. Bahkan, saking konsentrasinya mengikuti mereka jalan, saya hanya seadanya foto dibeberapa tempat yang kami kunjungi wkakakakaka. Menyesal dong saya. Tapi insya Allah nanti akan kembali lagi ke Berlin. Aamiin.





Setelah tour berakhir, kami memutuskan untuk mengulang lagi tempat-temoat tadi. Karena masih banyak tempat yang belum sempat kami jamah. Mulai jepret sana jepret sini. Mantul daaah. Oiya kami mampir bentar ke Musium Madam Tussaunds, lagi-lagi tiket masuknya mahal, kami hanya lihat-lihat didepan. Setelah puas jalan-jalan  Kami mengunjungi juga toko oleh-oleh. Btw, memang di Berlin seperti magnet, figurin, post card mayan mahal. Sekitar 8-10€ itu paling murah. Apalagi, lokasinya di daerah Old Town yang banyak turisnya. Otomatis tambah mihil.
Oiya, waktu itu saya membeli boneka Elvis Presley juga di Musium Madam Tussaunds. Lumayan mahal sih. Tapi, worth it kok. Kalau saja waktu itu ada bonek figurin Harry Potter pasti langsung saya beli πŸ˜…





Bagi yang punya waktu terbatas di Jerman, kunjungan saja Old Town Berlin. Lumayan lah. Tapi belum puas-puas amat. Saya belum menjelajah beberapa daerah Jerman yang terkenal dengan kastilnya. Waktu sehari di Berlin saya tidak pernah menggunung transportation umum ya. Karena kami pikir kami tidak memerlukan. Jarak antara landmark satu dan landmark lain tidak terlalu jauh. Begitupula dengan penginapan kami yang tidak terlalu jauh dengan lokasi Old Townnya. Sangat amat menghemat 😁.
Untuk makan, kami makan di Asian restaurant. Meskipum sobat misqueen kami kalau urusan makan tidak boleh misqueen 🀣. Yaah begitulah, harga makanannya juga termasuk mahal. Sekitar 20€an per orang. Pun rasanya tidak terlalu enak.



Saya, akan berbagi tips sehari di Jerman setelah artikel yang saya posting ini. Goodbye, Berlin!!! Kita akan bertemu lagi secepatnya!


Regards,
Ria Dhea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar