Sabtu, 12 Maret 2022

Be Happy!

"Kecil hanya sekali

Muda hanya sekali

Tua hanya sekali

Hiduplah kini"  - Satu kali "Tulus"  

Dear blogers,

Menurut saya tingkat kebahagian seseorang itu berbeda. Mungkin ada orang yang sekedar makan yang lebih mahal dari biasanya sudah bahagia, ada orang yang membaca buku kesukaannya sudah bahagia, ada yang suka jalan-jalan ke mall sudah bahagia, dan masih banyak sekali orang-orang yang saya temui menemukan rasa bahagia.

Menarik.


Source: Ardmore Institute of Health

Bagi saya sendiri bahagia itu saya bisa menggambar dengan santai, membeli sesuatu dari hasil kerja keras saya menabung, bisa jalan-jalan ke mall, bisa ndusel-ndusel sama keluarga, bisa menghasilkan ide penelitian, dapat bonus dan THR 😂 oh itu sangat membahagiakan.

Sebelum menikah, saya sering berhemat demi bisa pergi travelling atau beli baju sebagai bentuk self reward. Keseringan self reward hahahaha. Kalau mengingat jaman sebelum menjadi pegawai tetap saya luar biasa sekali hematnya. Waktu itu gaji saya cair per semester, bahkan untuk kos saja saya dibantu hehehe. Saya harus mencari tambahan mengerjakan skripsi orang atau penelitian orang, survei, entri data (yang berujung naas tidak dibayar). Mungkin banyak yang bertanya kenapa tidak sambilan bimbel seperti itu. Jujur saya adalah tipikal orang yang cepat bosan untuk memberikan bimbel, karena pekerjaan sudah berhubungan dengan hal tersebut takutnya saya tidak bisa konsisten. Hal yang paling saya sukai adalah menulis, ketika saya memiliki sebuah ide saya sering sekali menulis di agenda saya kemudian saya meneruskan hingga menjadi sebuah penelitian. Wah itu rasanya sangat membahagiakan, sederhana sekali. Setelah saya menjadi pegawai tetap saya menabung mati-matian supaya bisa travelling. Pernah teman saya menyinggung masalah ini, kata dia daripada saya menghabiskan gaji saya dengan travelling saya diminta untuk menginvestasikan berupa magic com atau dispenser seperti dirinya 😆. Sungguh saya pikir itu adalah sebuah lelucon ternyata dia serius.

Ya, saya bilang kebahagiaan seseorang itu berbeda. Saya bukan tipikal orang yang menginvestasikan untuk hal-hal seperti itu. Saya membeli sebuah pengalaman. Saya sangat bahagia ketika saya memiliki pengalaman baru, belajar mengenai budaya atau kebiasaan orang, belajar hal-hal yang menurut saya aneh di mata saya. Jadi, kalau menurut bahagia dia membeli magic com atau dispenser ya tidak apa-apa. Karena tiap orang punya ukuran sendiri bukan?

Setelah saya menikah,

Bahagia saya adalah diijinkan oleh suami me time. Saya pernah bad mood seharian karena mungkin waktu itu saya benar-benar overload menjadi ibu baru, kursus bahasa, membuat materi, membuat rekaman materi, memasak, bersih-bersih. Wah repeat sampai pada akhirnya saya benar-benar kelelahan, lesu dan banyak sekali pikiran-pikiran negatif. Mengakibatkan saya sering marah-marah karena hal sepele.

Kemudian, suami saya menyuruh saya pergi jalan-jalan. Tahu apa yang saya lakukan? Saya berjalan-jalan di mall hampir 3 jam. Padahal, di Malang mall hanya itu-itu saja dan cuma butuh waktu tidak sampai 2 jam jalan-jalan. Saya membeli makanan dan minuman enak. Tentu dengan rasa dosa, karena meninggalkan anak dan suami di rumah 😅.  Sepulang dari me time saya ndusel-ndusel anak lagi. Karena tidak sanggup 3 jam pisah dari anak saya. Sudah sibuk lagi membuat menu MPASI sepulang dari jalan-jalan.

Seiring berjalannya waktu hal itu menjadi biasa. Lelah adalah manusiawi. Ibu adalah manusia yang bisa merasa lelah. Jika lelah tak apa, lakukan hal yang kamu sukai. Bisa berkebun, membaca, menulis, menggambar, berjalan-jalan menikmati udara segar atau udara mall. Bebas. Karena definisi setiap orang mengenai kebahagian itu berbeda. 

Best wishes,

Ria Dhea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar