Sabtu, 11 Juni 2022

Persona Pembaca Stories About Dreams

Ketika membuka postingan komentar di blog saya yang meninggalkan jejak komentar adalah Mama Razin (tidak menyangka dikunjungi oleh mba blogger yang jadi rujukan di tugas blogspedia) dan ternyata diantaranya adalah mahasiswa yang membutuhkan informasi terkait dengan visa. Seperti matakuliah yang pernah saya ikuti yaitu Riset Pasar, sebuah produk dalam kasus ini adalah blog saya, harus memiliki target pasar. Siapa yang akan dibidik dan beri manfaat untuk target kita. Begitulah kira-kira pesan dosen legendaris, Pak Kresnayana. Ternyata di kelas blogspedia inipun penting sekali memetakan pembaca kita. Terimakasih buat blogspedia yang mengingatkan saya pentingnya membuat peta empathy untuk menargetkan pembaca dengan benar. Marilah kita petakan pembaca blog saya ini.

Persona Reader 

Saya akan memberi nama pembaca blog saya sesuai yang dicontohkan oleh coach  di blogspedia yang saya ikuti. Disini saya akan memetakan targe dua orang yang menjadi pembaca blog saya.

1. Nama

Pembaca pertama saya :

Namanya adalah Mbak Roline (terinspirasi dari Raline Syah 😆). Kata orang tua (pura-puranya gitulah ya...) Mbak Roline arti namanya adalah bebas, berharap anaknya nanti bisa meraih mimpinya dengan bebas 

Pembaca kedua saya : 

Adalah Mas Oliver yang artinya pohon zaitun berharap nantinya dia memberikan banyak manfaat seperti pohon zaitun yang memiliki banyak manfaat. Inspirasinya adalah nama kiper Jerman kesukaan saya, Oliver Kahn 😅

2. Deskripsi Mbak Roline dan Mas Oliver

Roline adalah seorang wanita berusia akhir 20-an yang memiliki dua orang anak. Meskipun sudah memiliki dua orang anak ternyata mereka memiliki karakter yang jauh berbeda dan kadang membuat Mbak Roline berubah menjadi penyayi rock ketika anak-anaknya diminta untuk mandi. Mbak Roline saat juga seorang wanita karir. Suaminya bekerja di perusahaan swasta di pusat kota sehingga harus berangkat pagi dan pulang malam karena hiru pikuknya ibukota. Mbak Roline sangat terbantu dengan adanya daycare. Menurutnya bekerja itu salah satu hiburan tersendiri dan upgrade ilmu per-parenting-an dengan rekan-rekannya.

Mbak Roline memiliki postur tubuh seperti layaknya orang-orang Indonesia 155 cm dan bertubuh curvy. Makanya salah satu hobi Mbak Roline adalah diet. Karena merasa jarang sekali membaca buku setelah menikah, Mbak Roline memutuskan untuk memperbaiki pola tersebut karena ia merasa melupakan hobi yang mengasikkan tersebut. Seringkali ia sekarang berselancar di internet untuk mencari buku rekomendasi.

Kira-kira seperti inilah gambaran Mbak Roline.

source: desain pribadi

Detail tentang Mbak Roline

  • Usia: 29 tahun
  • Domisili: Surabaya
  • Pendidikan: Sarjana Sains
  • Pekerjaan: Pegawai BUMN 
  • Status: Menikah dan memiliki 2 orang anak
  • Hobi: Jalan-jalan, merajut, menulis, membaca (yang rupanya sekarang jarang ia lakukan), jajan pernak-penik buat anak-anaknya, makan, diet
Tujuan hidup Mbak Roline ketika menjadi ibu dan istri adalah berbakti kepada suami serta membesarkan anak-anaknya yang menjadi prioritasnya sekarang. Seringkali curhat kepada suami tentang peristiwa di kantor, anak-anaknya, dan dietnya yang gagal gara-gara diajak makan. Mbak Roline kadang merasa bersalah ketika amarahnya meledak melihat anak-anaknya bertengkar atau tantrum. Tapi sebelum dia tidur melihat wajah anak-anaknya dia merasa bersalah. Pada akhirnya ketika tanggal muda belanja kebutuhan anak-anaknya dan melupakan keperluan belanja skincare. Cita-citanya adalah mengajak keluarganya umroh backpacker. 

Mbak Roline percaya jika setiap orang yang dia temui memiliki peran dalam hidupnya. Kadang orang itu menjadi tokoh antagonis dan tokoh protagonis dalam cerita hidupnya. Tentu saja Mbak Roline merasa jika ada beberapa orang yang tidak adil padanya dia merasa marah dan jengkel, bahkan tak ayal menyimpan kemarahannya. Beruntung suaminya adalah sosok yang dapat mengimbanginya. Katanya, 
" ya orang-orang seperti itu dikirimkan oleh Allah SWT untuk mengangkat derajat kita, sabar saja. Suatu saat pasti ada hikmah dibalik cerita-cerita itu"
Begitulah kehidupan Mbak Roline ibu berkarir, anak 2 dan seorang nahkoda dalam rumah tangganya.

Oliver seorang mahasiswa di sebuah sekolah kedinasan yang berusia 20 tahun. Dia memiliki mimpi melanjutkan studinya di luar negeri. Dia sangat ingin melanjutkan studinya di Finlandia, yang menurut dia pendidikan di negara tersebut bagus untuk karirnya nanti. Oliver seperti mahasiswa-mahasiswa biasa. Ya mengerjakan tugas, ya nongkrong, ya berorganisasi, dan kegiatan positif lainnya. Dia sering berselancar untuk mencari tahu negara yang dia inginkan untuk studi dan beasiswa yang bisa dia apply. Karena orangtuanya bukan orang yang kaya raya untuk membiayai studi lanjutnya, apalagi Finlandia dikenal sebagai negara di Eropa dengan biaya hidup mahal.

Detail tentang Oliver
  • Usia: 20 tahun
  • Domisili: Jakarta
  • Pendidikan: Diploma
  • Pekerjaan: Mahasiswa
  • Status: Lajang
  • Hobi: Organisasi, koleksi hot wheels, olahraga, jalan-jalan
Kira-kira seperti inilah visualisasi Mas Oliver, menurutnya dia tidak tampan namun berkarisma mirip Song Jong Ki  (kata ibunya yang tergila-gila dengan drama korea)


source: desain pribadi

Sebenarnya, tujuan hidup Mas Oliver ini masih meraba-raba layaknya anak muda. Tapi, Mas Oliver ini punya mimpi besar untuk melanjutkan studinya itu. Dia berpikir selagi masih muda dia harus memperbanyak soft skill dan pengalamannya. 
Obrolan bersama teman-temannya juga selayak mahasiswa pada umumnya. Kadang juga bercerita tentang gadis yang menjadi incarannya pada teman-temannya dan orangtuanya. Atau biasanya bercerita tentang dosennya yang killer, ujian yang dia anggap susah dan tim sepak bola mana yang kira-kira menjadi juara piala dunia.
Mas Oliver sangat dekat dengan orangtuanya. Baginya tanpa restu orangtuanya dia tidak dapat masuk ke sekolah kedinasan yang menjadi incaran siswa-siswa. Menurutnya dia tidak pandai, namun dia percaya doa kedua orangtuanya dan kerja kerasnya selama SMA terbayar. Kadang dia juga marah kepada ibu atau bapaknya karena perbedaan sudut pandang. Namun, setelah dia mengganti sudut pandangnya dia mengerti orangtuanya menyayanginya dan ingin yang terbaik untuknya. 
Dia juga mempersiapkan studi lanjutnya di negara favoritnya. Oleh karenanya, dia aktif berorganisasi dan mengikuti banyak lomba untuk memperindah curriculum vitae. Dia juga pernah menjadi mahasiswa berpesprestasi di tahun keduanya ketika kuliah. Ketika menjadi mahasiswa berprestasi dia sadar ternyata banyak sekali orang-orang yang memiliki prestasi luar biasa.

3. Dear bloggers,

Dear bloggers adalah sebutan bagi pembaca blog saya. Sebelumnya saya juga pernah memakai sebutan fellas yang artinya kawan. Namun, saya merasa kok kurang nyaman dengan sebutan itu. Dan akhirnya saya memutuskan menggunakan panggilan dear bloggers bagi pembaca blog saya. Saya merasa lebih akrab dengan panggilan tersebut. Seperti bercerita kepada teman saya sendiri. Lebih tepatnya biar sok akrab 🤣. Karena saya jika di dunia nyata adalah seorang introvert yang kadang itu bingung memulai percakapan dari mana jika secara langsung. Nah, supaya lebih dekat dengan pembaca dear bloggers menjadi pilihan saya. Profil usia pembaca blog saya adalah usia 17 tahun sampai menjelang akhir 40 tahun. Dimana usia-usia tersebut adalah usia produktif dan berharap ketika membaca tulisan saya memiliki manfaat.

Begitulah kira-kira persona pembaca blog stories about dreams. Bagaimana apakah kira-kira bisa mewakili imajinasi dear bloggers?

Regards,

Ria Dhea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar